Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kenapa Kucing dan Anjing Tidak Akur dan Suka Berantem?
26 Maret 2022 8:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dua hewan yang termasuk paling pintar di dunia sekaligus populer dijadikan peliharaan adalah kucing dan anjing. Hanya saja, meski jinak dan dikenal mudah dekat dengan manusia, keduanya kerap kali berantem.
ADVERTISEMENT
Friedrich II dari Prusia alias Frederick the Great pernah berucap bahwa anjing adalah teman terbaik seorang pria. Sementara kucing diketahui merupakan hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Tak ayal bila keduanya merupakan peliharaan yang spesial.
Hanya saja, meski tak selalu, kerap kali kucing dan anjing ditemukan bermusuhan. Walau sudah sering ditemui, masih banyak yang belum mengetahui penyebab dari kucing dan anjing bisa suka berantem.
Berangkat dari sana, ahli hewan dari University of Bristol’s School of Veterinary Science John Bradshaw, lewat berbagai sumber, menjelaskan alasan-alasan kucing dan anjing bisa tidak akur. Berikut lima alasannya.
1. Awalnya karena Makanan
Kala masih marak sebagai hewan liar, kucing dan anjing berburu makanan di tempat sampah untuk bertahan hidup. Adapun anjing merupakan keturunan serigala, hewan yang baru akan mengalah bila musuh terlihat lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Sementara kucing, merupakan keturunan predator penyendiri seperti harimau. Karenanya, kucing akan berhati-hati ketika mendekati makanan. Namun, kucing cenderung tak mau kalah dan ngajak berantem bila sudah menentukan mangsa.
Karenanya bila bertemu, anjing bakal menganggap kucing lemah sementara kucing tidak mau kalah dan akan berusaha melawan. Dari sanalah bisa terjadi pertengkaran antar dua hewan tersebut.
2. Bahasa Gerak Ekor Berbeda
Baik kucing dan anjing sama-sama punya bahasa gerak ekor. Hanya saja, arti dari gerakan ekor keduanya berlawanan. Bila anjing ekornya bergerak-gerak karena sedang senang, kucing justru lantaran tengah naik pitam.
Karenanya, ketika kucing melihat ekor anjing yang sedang senang, kemungkinan mereka akan menganggapnya sebagai ajakan bertengkar. Dari sana, bisa terjadi pertengkaran antar kucing dan anjing.
ADVERTISEMENT
3. Saling Ingin Mendominasi
Awal dari keinginan saling mendominasi bermula ketika anjing berperan sebagai teman manusia beraktivitas. Karenanya, mereka mendapat perhatian lebih dari sang pemilik, bahkan sampai diizinkan masuk rumah.
Sementara kucing yang awalnya disebut sebagai hewan luar rumah, mulai menjinakkan diri. Manusia pun mulai menaruh perhatian yang sama seperti kepada anjing. Dari sana, anjing merasa teritorialnya terancam. Keduanya bisa bertengkar karena itu.
4. Perbedaan Ukuran Tubuh
Tubuh anjing umumnya lebih besar dari kucing. Hal tersebut membuat kucing merasa terintimidasi, menganggap anjing adalah ancaman. Karena itu pula, ketika anjing mengejar, meski hanya mengajak main sekalipun, kucing akan lalu.
5. Punya Kebiasaan Kejar-mengejar
Merupakan hewan aktif, anjing yang punya insting berburu gemar bermain kejar-kejaran. Sementara itu, kucing yang merasa anjing itu adalah ancaman, akan lari ketika dikejar anjing. Biasanya, saling kejar tersebut akan terus berlangsung sampai keduanya terbiasa tinggal bersama. (bob)
ADVERTISEMENT