Kenapa Lebih Mudah Ingat Wajah Seseorang Ketimbang Namanya?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
11 Mei 2022 10:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertemanan yang terjalin di kampus (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemanan yang terjalin di kampus (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sering terjadi di kehidupan sehari-hari, momen yang bikin tak enak ketika sulit mengingat nama walau mengenali wajah seseorang. Ingin menegur tapi takut salah, akhirnya mengurungkan niat.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak perlu khawatir, hal tersebut ternyata merupakan kejadian yang normal. Mengutip dari Science Friday, otak memang lebih baik dalam menyimpan data visual seperti wajah ketimbang nama.
Ahli saraf kognitif dari University of Bristol, E. Clea Warburton, mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang cenderung visual. Dijelaskan olehnya, hal tersebut disebabkan otak kita lebih punya banyak korteks untuk informasi visual ketimbang yang lain.
“Kita terprogram untuk menyimpan dan mengambil kembali informasi visual jauh lebih banyak ketimbang informasi pendengaran,” kata Warburton.
Ilustrasi nama. Foto: Shutterstock
Perkembangan kemampuan tersebut kemungkinan besar berkaitan dengan spesies manusia sebagai makhluk sosial, mengandalkan penglihatan sebelum menemukan bahasa untuk berkomunikasi.
Dari sana, sebelum ada konsep nama, diduga nenek moyang kita bergantung pada penglihatan untuk membedakan antara kerabat, suku, atau orang luar.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, stimulus untuk mengenali wajah memang lebih banyak dari mengingat nama. Sebab, wajah menampakkan campuran unik dari gender, usia, etnis, suasana hati, daya tarik, dan yang lainnya.
Sementara untuk nama, hanya sekumpulan beberapa huruf dan bahkan banyak yang sama sehingga mudah terlupakan. Seperti misalnya nama Budi atau Siti yang sangat umum di Indonesia.
Ilustrasi nama. Foto: abluecup/Getty Images
Karena itu pula, mencocokkan wajah dengan nama menjadi lebih sulit lagi. Pasalnya, memori tak hanya berada di tempat yang sama. Visual dan nama berada di bagian otak yang berbeda.
“Memori wajah ada di suatu tempat, sementara memori nama berada di lokasi yang benar-benar berbeda. Untuk menyatukan kedua informasi tersebut, otak harus melakukan integrasi, dan kadang-kadang gagal,” ujar Warburton.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kita biasanya memperlakukan wajah dan nama juga memengaruhi otak. Seperti misalnya, di Indonesia suka memanggil teman dengan nama orang tua. Ketika sudah lama bertemu, terkadang yang diingat justru nama orang tuanya.
Mengingat juga akan jadi lebih mudah bila selain wajah, orang tersebut mengenakan tanda pengenal. Namun, tentu tidak semua orang memakai atribut identitas ketika bepergian, bukan? (bob)