Kenapa Tulisan Tangan Dokter Susah Dibaca Sampai Disebut Kayak Cekeran Ayam?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
1 April 2022 9:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dokter (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dokter (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pernah membaca tulisan dokter pada resep obat? Sering menemukan tulisannya yang membuat kamu berpikir keras karena tulisan itu susah dibaca?
ADVERTISEMENT
Ya, mungkin kamu perah dengar sebutan tulisan cekeran ayam untuk tulisan yang susah dibaca. Pun halnya tulisan tangan dokter yang kerap disebut demikian. Sebab, memang seringkali dijumpai tulisan dokter yang sangat sulit dibaca.
Kenapa tulisan dokter sulit dibaca sampai disebut kayak cekeran ayam? Lalu, bagaimana apoteker tetap dapat membacanya? Dirangkum dari berbagai sumber, ternyata begini alasannya.

Memeriksa Banyak Pasien

Ibu hamil diperiksa dokter Foto: Shutterstock
Setiap dokter yang bertugas di rumah sakit, klinik, maupun yang buka praktik sendiri, tak hanya memiliki satu orang pasien. Untuk menghemat waktu, dokter hanya akan memikirkan resep obat kepada pasien ketimbang menulisnya dengan rapi. Mereka lalu menulis setiap resep dengan dua atau tiga huruf penting saja, selebihnya terkesan asal.

Istilah Medis

Banyaknya istilah medis membuat dokter hanya menulis garis besarnya saja yang tentunya sudah dipahami oleh apoteker. Contohnya epididymitis (epididimitis). Istilah ini terbilang cukup sulit ditulis dengan cepat. Oleh karenanya, banyak dokter tak menulisnya dengan rapi, pun dengan banyak istilah medis lainnya.
ADVERTISEMENT

Otot Tangan Terlalu Banyak Bekerja

Ilustrasi dokter memeriksa pasien. (Foto: Wikimedia Commons)
Meski dokter hanya menuliskan garis besarnya saja dalam penulisan resep obat, namun hal itu ternyata sudah membuat otot tangan dokter memburuk. Belum lagi dokter hanya memeriksa atau bertanya tentang keluhan pasien selama 15 menit.
Oleh karenanya, dokter pun menulis dengan ringkas dan cepat untuk setiap resep obat. Mereka hanya berfokus dengan obat berdasarkan pengakuan penyakit pasien ketimbang menyempurnakan tulisan resep.

Mencatat Banyak Hal

Tidak hanya mencatat resep obat, dokter juga menulis gejala, keluhan, hingga diagnosis. Tak hanya itu, profesi satu ini juga mengharuskan menulis riwayat kesehatan untuk keperluan pembuktian tertulis. Oleh karenanya, dokter akan menulis resep obat sesingkat mungkin karena sudah sering dan lelah mencatat banyak hal.
ADVERTISEMENT
Itulah alasan mengapa tulisan dokter terutama pada resep obat sulit dibaca. Jadi, ternyata bukan karena tulisannya jelek ya, gaes, tapi karena tuntutan pekerjaan. (fre)