Kisah Musafir 15 Tahun Jalan Kaki Keliling Indonesia, Punya Tujua Mulia

Ilustrasi musafir. Foto: Freepik

Seorang pria yang selama 15 tahun menjadi musafir yang berjalan kaki keliling Indonesia baru-baru ini menjadi sorotan publik. Aksi tersebut ia lakukan demi tujuan yang dianggap mulia, yakni membuka pondok pesantren.

Momen tersebut diunggah Wise Jordan lewat akun @wisejordan di TikTok, pada Kamis (20/1/2022). Dalam video berdurasi kurang dari semenit tersebut, tampak Wise mewawancarai seorang pria bernama Seto.

Adapun Seto yang mengenakan topi coklat dan kaus lengan panjang abu-abu mengaku merupakan seorang musafir. Pria asal Lampung tersebut sudah 15 tahun keliling Indonesia dan kini sedang menuju ke Pekalongan, Jawa Tengah.

"15 tahun jalan kaki tujuannya apa, ya, kira-kira? Keliling Indonesia jalan kaki," kata pengunggah dalam keterangan videonya.

Seto, pria yang merupakan musafir. (Foto: @wisejordan/TikTok)

Diceritakan kemudian bahwa alasan dari Seto menjadi musafir adalah untuk menjalankan perintah guru. Tujuannya ke Pekalongan tak lain adalah untuk mengunjungi makam seorang habib.

"Ini mau ke Pekalongan karena saya musafir, Pak. Ke makam, ke tempate makamnya bapaknya Habib Lutfi. Saya aslinya Lampung," ujar Seto.

Adapun nantinya, pria yang mengaku saat ini masih menjadi santri tersebut ingin membangun sebuah pondok pesantren. Meski begitu, keinginannya tersebut bukan tanpa hambatan.

Selama bermusafir, Seto kerap kali dianggap sebagai gelandangan oleh orang-orang. Sempat pula diceritakan bahwa Seto pernah diusir ketika tidur di emperan, disangkan orang dengan gangguan kejiwaan.

"Beliau jadi musafir mencari ilmu supaya kelak layak memimpin sebuah pondok dan beliau aslinya orang mampu, beliau ingin belajar hidup yang benar," tulis pengunggah dalam videonya yang lain.

Seketika unggahan tersebut viral, ditonton hingga total 6,5 juta kali dan direspons oleh ratusan ribu orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang merasa salut dengan Seto.

“Saya kenal Pak Seto, orangnya kaya raya, baik dermawan. Kalau bikin pondok, mah, sangatlah mudah bagi Pak Seto,” ujar akun @timbulktb.

“Di logika gak bakal masuk, tapi kalau Allah menghendaki, gak ada yang mustahil. semoga sampai di makam Habib Ali bin Yahya di Sapuro, Pekalongan, Pak Seto,” kata akun @hasanudinrades.

“Adab terhadap gurunya, benar-benar.menjalankan amanah dari gurunya. Yang santri pasti paham,” sebut akun @yy_wk. (bob)