Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Pelayan Menang Lotre Rp1,5 Miliar, Hidupnya Malah Jadi Penuh Tragedi
20 Juli 2022 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menang lotre , apalagi dengan nominal luar biasa besar, biasanya bisa mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik. Namun, sebaliknya dengan perempuan yang bekerja sebagai pelayan ini, justru kehidupannya menjadi penuh tragedi.
ADVERTISEMENT
Mengutip AL Alabama, kisah tersebut bermula pada 7 Maret 1999, saat Edward Seward sarapan di Grand Bay Waffle House. Ketika itu, Seward memberikan tip kepada pelayan kedai waffle, Tonda Dickerson, bukan dengan uang melainkan tiket lotre.
Sepekan kemudian, hidup Tonda berubah. Janda yang saat itu di penghujung usia 20-an memenangkan hadiah utama Florida Lottery senilai 10 juta dolar atau Rp1,5 miliar bila dihitung dengan kurs saat ini.
Tonda pun memutuskan untuk tidak langsung mengambil semuanya, tetapi dibagi menjadi 375 ribu dolar dalam kurun 30 tahun. Langkah yang kemudian dipuji oleh banyak perencana keuangan dan pakar ekonomi. Harapan Dickerson adalah tidak perlu bekerja lagi.
Namun, kenyataan ternyata tak sesuai harapan Tonda. Tak lama dari itu, ia harus bertempur secara hukum dengan teman, kolega, Internal Revenue Service (IRS) alias pengumpul pajak, hingga Seward--pria yang memberikan tiket lotre sebagai tip.
Dari semuanya, masalah terbesar Tonda dalam mengklaim uang lotre adalah kolega kerjanya. Dalam pengajuan ke pengadilan, kolega Tonda meminta agar hadiah lotre dibagikan merata. Namun, Tonda menolak karena percaya itu miliknya seorang.
ADVERTISEMENT
Hasil pengadilan pada April 1999, hakim memutuskan menolak keterangan Tonda yang menyebut tak punya kesepakatan dengan kolega kerjanya. Pengacara Tonda menyebut para kolega tersebut sebagai penghianat.
Enggan berbagi dengan koleganya, Tonda pun menolak tawaran penyelesaian senilai 3 juta dolar AS. Ia kemudian mengajukan banding ke Mahkamah Agung Alabama dan menang dengan pertimbangan perjanjian melibatkan judi tidak berlaku di sana.
Tiga tahun berlalu, pada 2022, Tonda kembali mendapat tuntutan. Kali ini dari Seward si pemberi kupon lotre, mengaku ketika itu dirinya dijanjikan untuk dibelikan truk. Untungnya, tuntutan Seward ditolak pengadilan.
Namun, di pekan yang sama, mantan suami Tonda, Stacy Martin, yang bercerai pada 1997, dua tahun sebelum menang lotre, ditembak. Sebabnya, Martin melakukan percobaan penculikan terhadap Tonda yang ketika itu sedang berkendara di Mississippi.
ADVERTISEMENT
Sambil menodongkan pistol, sepanjang jalan Martin mengatakan bahwa dia akan membunuh Tonda. Dari keterangan Sheriff, mereka menuju Jackson County, ke sebuah daerah terpencil.
Beberapa kali ponsel Tonda berdering, tapi Martin tak mengizinkan mengangkat. Setibanya di lokasi, Tonda memohon untuk dilepaskan dan ponsel kembali berdering. Kali ini Martin membiarkan Tonda mengangkat agar tak timbul kecurigaan.
Namun, alih-alih mengangkat telepon, Tonda meraih pistol di tasnya dan menembakkan ke Martin yang langsung menerjang. Dari keterangan sheriff, dada kanan Martin terkena tembakan.
Terluka, Martin langsung menyerang, merebut pistol, dan berkata akan membunuh Tonda kemudian dirinya sendiri. Namun, Tonda terus berusaha membujuk Martin untuk mengobati luka parahnya. Berhasil, mereka langsung bergegas ke rumah sakit.
Kasus tersebut pun berakhir, tapi kesialan Tonda ternyata belum. Pada Maret 2012, IRS datang membawa masalah baru berupa berapa banyak seharusnya pajak yang harus dibayarkan Tonda dari hadiah lotre.
ADVERTISEMENT
Namun, untungnya pengacara dari firma Birmingham Sirote & Permutt yang mewakilkan Tonda berhasil meyakinkan Pengadilan Pajak AS. Menurutnya, tuntutan IRS senilai 1 juta dolar AS sebagai pajak hadiah tidak benar karena mendahului pajak penghasilan.
Terlebih kliennya sudah memberikan sebagian besar hadiah kepada keluarga yang kemudian dibuat sebagai bisnis.
Hingga kini, tak banyak lagi yang diketahui mengenai Tonda. Terakhir, perempuan tersebut diketahui bekerja sebagai dealer poker di kasino Golden Nugget. (bob)
Bagi teman-teman mahasiswa khususnya yang sedang di tingkat akhir, yuk, daftarkan diri di kumparan Academy Internship Program 2022 di sini.