news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Suram di Balik Sejarah Lomba Makan Kerupuk yang Meriah di Hari Kemerdekaan

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2022 15:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wapres Jusuf Kalla bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengikuti lomba makan kerupuk saat Family Gathering Kabinet Kerja di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Jusuf Kalla bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengikuti lomba makan kerupuk saat Family Gathering Kabinet Kerja di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap hari kemerdekaan Republik Indonesia yang bertepatan pada 17 Agustus, orang-orang merayakannya dengan melakukan lomba. Salah satu lomba paling populer adalah makan kerupuk.
ADVERTISEMENT
Mengenai lomba makan kerupuk, ternyata menyimpan sejarah suram. Mengutip berbagai sumber, salah satunya laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), lomba makan kerupuk pertama kali dilakukan pada 1950.
Jauh sebelumnya, kerupuk sendiri sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia. Bahkan, makanan pendamping lauk tersebut sudah disinggung pada naskah Jawa kuno pada abad ke-10 masehi.
Kerupuk Foto: Wikipedia
Sejak tahun 1930-1940-an, kerupuk semakin populer menjadi santapan masyarakat Indonesia. Namun, bukan karena rasanya enak, tapi juga lantaran harga kebutuhan pangan melonjak tinggi sehingga terjadi krisis ekonomi.
Masyarakat, terutama yang menengah ke bawah, mulai tidak bisa menjangkau kebutuhan pangan sehari-hari. Alhasil, mau tidak mau, mengingat harganya murah, kerupuk jadi salah satu pilihan untuk menyambung hidup.
ADVERTISEMENT
Zaman peperangan pun kerupuk dikenal sebagai makanan konsumsi masyarakat strata sosial dan ekonomi bawah. Karenanya, pada masa-masa itu, kerupuk identik sekali dengan rakyat kecil.

Sejarah lomba makan kerupuk

Wiro Sableng ikut lomba makan kerupuk. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Setelah sebelumnya hanya menjadi kerupuk sebagai konsumsi saja, barulah pada 1950-an, ketika masyarakat mulai memeringati Hari Kemerdekaan Indonesia, bermunculan lomba-lomba yang salah satunya adalah melibatkan makanan berwarna putih tersebut.
Perlombaan seperti panjat pinang, tarik tambang, dan tentu saja makan kerupuk dipertontonkan untuk menjadi hiburan masyarakat yang belum lama melewati masa-masa peperangan.
Kenapa tidak langsung di tahun kemerdekaan 1945? Karena sebelum 1950-an, masih banyak peperangan terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Mereka baru bisa merayakannya dengan pesta kemerdekaan ketika kondisi politik dan keamanan negara sudah kondusif.
ADVERTISEMENT
Begitulah sejarah lomba makan kerupuk di Hari Kemerdekaan RI. Jadi, selain sebagai hiburan, lomba-lomba termasuk makan kerupuk tujuannya untuk mengingatkan masyarakat bahwa kondisi perang benar-benar sulit dan memprihatinkan. (bob)