Kisah Wanita Selamat dari Tenggelamnya Kapal Titanic karena Terlalu Ndeso

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
26 Agustus 2021 15:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Katherine Gilnagh selamat dari tenggelamnya kapal Titanic. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Katherine Gilnagh selamat dari tenggelamnya kapal Titanic. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kisah tenggelamnya Titanic masih melegenda hingga kini. Ribuan penumpang tewas tenggelam bersama karamnya kapal megah tersebut di dinginnya Samudra Atlantik Utara pada 15 April 1912.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, banyak juga penumpang yang berhasil selamat setelah menumpang sekoci. Salah satu yang selamat adalah Katherine Gilnagh. Uniknya dia selamat karena terlalu "ndeso" alias terlalu polos.
Diketahui, RMS Titanic tenggelam usai menabrak gunung es saat pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, ke New York City, Amerika Serikat.
Kapal buatan Harland and Wolff di Belfast tersebut bahkan disebut sebagai kapal termewah dan termegah di era pada saat itu. Kapal itu itu juga diklaim tak mungkin tenggelam.
Namun, faktanya pada 15 April 1912 dini hari, Titanic tak mampu bertahan usai mengalami kebocoran lambung kapal akibat tabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara.
Kemudian, kapal tenggelam dan karam ke dasar samudera. Total ada 1.500 orang dari sekitar 2.200 penumpang dan awak kapal tewas dalam tragedi itu. Satu penumpang yang selamat dan kemudian menarik perhatian adalah Katherine Gilnagh.
Katherine Gilnagh selamat dari tenggelamnya kapal Titanic. Foto: Istimewa
Katherine menjadi penumpang kelas tiga. Dia naik dari Queenstown pada 11 April. Saat di atas kapal, dia menginap di kabin kamar 161 di E Deck buritan bersama tiga orang lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada malam sebelum tenggelamnya Titanic, Katherine dan penumpang kelas tiga lainnya sedang menikmati pesta di area kelas tiga komunal. Tiba-tiba ada yang tidak beres dengan kapal besar tersebut.
Singkat cerita, Katherine dan beberapa orang perempuan lain berhasil naik ke sekoci yang jumlahnya sangat terbatas untuk ukuran kapal sebesar Titanic. Katherine pun selamat dari musibah tersebut dan dievakuasi ke New York, kota tujuan akhir Titanic jika tak tenggelam.
Beberapa tahun kemudian, Katherine bercerita bahwa saat malam kejadian, dia berpikir kalau semua orang panik menjelang tenggelamnya Titanic merupakan suatu hal biasa dalam perjalanan dengan kapal. Maklum, itu merupakan pengalaman pertamanya pergi menggunakan kapal.
Dia mengira bahwa kejadian itu hanyalah bagian dari perjalanan Titanic. Saking polosnya, Katherine juga berpikir bahwa sekoci yang dia tumpangi juga cara lain menuju New York.
ADVERTISEMENT
Karena kepolosannya itu, dia mengikuti saja prosedur evakuasi dari awak kapal tanpa menyadari bahwa malam itu semua penumpang sangat khawatir menjelang Titanic tenggelam. Setibanya di New York pun Katherine masih tak menyadari bahwa Titanic benar-benar karam ke dasar laut.
Di sisi lain, sang kakak sudah menyiapkan pemakaman untuk Katherine karena mengira adiknya sudah tewas setelah mengetahui kabar tenggelamnya kapal Titanic. Namun, sang kakak kaget saat tahu adiknya masih hidup lalu mengabari keluarga mereka di Irlandia bahwa Katherine selamat.
Katherine sendiri meninggal pada 1 Maret 1971 atau 59 tahun pasca kejadian mengerikan tersebut. Namun, tidak dengan kisahnya yang "ndeso" itu.
Kisah Katherine juga masih menarik perhatian publik usai kembali diposting akun @pendapatkita di Instagram. Ada warganet yang menyebut Katherine sekalipun lugu dan polos, namun dia tetap saja beruntung.
ADVERTISEMENT
"Definisi lugu, polos, ndeso, tapi bejo," celetuk @tnurlayla14.
"Terus yang pada nyebur ke laut, dia kira pada berenang ria kali ya?" timpal @she_syifaa.
"Definisi lugu yang sesungguhnya, dikira kapal sekali pakai langsung ditenggelamkan dan bikin lagi," tambah @ais_salimah. (ace)