Kocak, Video Lawas Publik Bebas Kritik Habis-habisan Anggota DPR Pas Live di TV

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
8 Mei 2021 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Viral video lawas anggota DPR dikritik habis-habisan saat live di TV sampai pembawa acara tertawa. (Foto: Twitter/@txtdrimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Viral video lawas anggota DPR dikritik habis-habisan saat live di TV sampai pembawa acara tertawa. (Foto: Twitter/@txtdrimedia)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Video lawas anggota DPR dikritik habis-habisan saat live di televisi mencuri perhatian publik di media sosial. Apalagi, pembawa cara TV tersebut sampai tak bisa menahan tawa saat mendengar kritikan dari penonton.
ADVERTISEMENT
Video itu beredar luas di dunia maya, salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @txtdrimedia. Pada momen itu, acara tersebut mengundang anggota DPR untuk menanggapi keluhan masyarakat yang dianggap tidak puas dengan kinerja anggota dewan.
Dalam video viral yang telah ditonton 1,6 juta orang tersebut, pembawa acara awalnya tidak menduga para penonton sangat keras mengkritik anggota DPR yang diundang. Dengan sambungan telepon interaktif, mereka tampak melampiaskannya secara frontal.
Dari penelepon pertama bernama Aris dari Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ia mengaku sangat tidak puas dengan kinerja anggota DPR saat itu. Sebagai warga Pasar Minggu, ia menyebut wakil rakyat tidak memikirkan beban rakyatnya sendiri terutama kenaikan pajak setiap tahun.
Viral video lawas anggota DPR dikritik habis-habisan saat live di TV sampai pembawa acara tertawa. (Foto: Twitter/@txtdrimedia)
"Saya sangat heran sekali melihat wakil rakyat kok tidak mempertimbangkan beban rakyat. Itu beban rakyat yang jadi ukurannya adalah pajak. Pajak setiap tahun naik. Emangnya uang dari mana itu wakil rakyat dari mana itu. Pakai otak dong jadi wakil rakyat," ucap lelaki bernama Aris tersebut.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, saat penelepon mengkritik habis-habisan, seorang anggota DPR yang turut diundang di acara itu tampak mengeluarkan gestur tidak nyaman. Apalagi, warga asal Pasal Minggu itu menganggap anggota DPR tidak memiliki otak karena memperbanyak beban rakyat.
Tak hanya itu saja, sama dengan penelepon pertama, seorang lelaki bernama Ana Irianto juga kesal dengan kinerja wakil rakyat saat itu. Ia mengaku anggota DPR bukan lagi mewakili rakyat melainkan sebagai tikus rakyat.
Viral video lawas anggota DPR dikritik habis-habisan saat live di TV sampai pembawa acara tertawa. (Foto: Twitter/@txtdrimedia)
Sontak, mendengar hal itu, pembawa acara tampak senyum-senyum sambil sesekali menundukkan kepala. Ia tampak tak bisa menutupi ekspresinya saat mendengar kritikan keras dari warga terhadap kinerja anggota DPR.
"Ee itu ya, Pak. Saya mau tanya, itu wakil rakyat atau tikus rakyat sih, itu," begitulah kritikan keras para penelepon yang turut berpartisipasi di acara itu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jika dilihat saksama, ekspresi anggota DPR yang diundang saat itu terlihat sangat tidak nyaman usai mendapat kritikan hebat dari warganya. Apalagi, dari penelepon terakhir bernama Astri juga mengungkapkan kekesalannya dengan menyebut anggota DPR yang diundang dianggap tidak pintar dan sama sekali tidak menguasai masalah.
Dengan hal itu, anggota DPR yang diundang tampak malu sembari menundukkan kepalanya. Selain itu, pembawa acara juta tak bisa menahan tawa kala mendengar keluh kesah dari warga kepada anggota DPR yang bersangkutan.
Kini, video yang sempat viral itu menuai beragam komentar kocak dari warganet. Bahkan, banyak menganggap anggota DPR yang diundang terbilang tahan mental saat dikritik habis-habisan hingga dipermalukan di acara itu.
"Itu yang nelepon satu keluarga yang duduknya sebelahan hahaha," tulis @diansnasution.
ADVERTISEMENT
"Ngakak aku liatnya wkwkkwkkwkw," sahut @KhairinaIcha.
"Suka banget pas yang bagian ibu-ibu nyinyirnya nampol banget sampai ke ulu hati," timpal @adkinsvii. (fre)