Konten dari Pengguna

Kopi atau Teh, Mana yang Lebih Bagus untuk Kesehatan?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
5 Oktober 2022 15:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kopi dan teh Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kopi dan teh Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Selain air putih, dua minuman paling populer di dunia adalah kopi dan teh. Bicara soal popularitas, keduanya sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun, dari dua itu, lebih bagus mana untuk kesehatan?
ADVERTISEMENT
Mengutip Washington Post, beberapa penelitian dan keterangan ahli membandingkan kopi dan teh sebagai minuman mana yang lebih bagus untuk kesehatan tubuh. Berangkat dari sana, berikut perbandingannya.

Sumber Serat

Sebuah studi mendapati kopi pagi mengandung 1,1 hingga 1,8 gram serat per cangkir, tergantung kopi saring, instan, atau espresso. Meski seperti tidak banyak, serat yang didapat lebih banyak dari jus jeruk yang mana hanya 0,5 gram serat per cangkir.
Memang masih harus dibantu dengan buah dan sayuran untuk mencapai serat 25 gram sehari. Hanya, dua atau tiga kopi sehari tentu akan membantu. Sementara untuk teh, tidak membantu menambah serat kecuali mengkonsumsi daunnya.

Penambah Konsentrasi

Ilustrasi macam-macam teh Foto: Shutter Stock
Kafein pada kopi dan teh menurut penelitian dapat membantu meningkatkan konsentrasi rentang perhatian, rasa awas, kewaspadaan, dan waktu reaksi Anda. Namun, kalau kebanyakan juga bisa bikin gelisah.
ADVERTISEMENT
Jumlah kafein yang dibutuhkan berbeda-beda, tergantung banyak faktor. Namun, menurut Mayo Clinic, 8 ons kopi seduh mengandung sekitar 100 miligram kafein (tergantung jenis). Sementara 8 ons teh hitam kira-kira 50 miligram kafein saja.
Jadi, yang mana lebih bagus? Sebuah studi meminta partisipan minum empat gelas kopi atau teh. Efek keduanya sama: kewaspadaan dan kinerja kognitif. Namun, kali ini teh yang lebih bagus dari kopi karena kafeinnya cukup dan tidak mengganggu tidur.

Sumber Polifenol

Polifenol dipercaya bisa menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis. Nah, kopi dan teh bisa jadi sumber bagus untuk polifenol. Kali ini, pemenangnya adalah kopi karena mengandung lebih banyak polifenol dari teh hijau—teh dengan polifenol terbanyak.

Kesehatan Jantung dan Mengurangi Risiko Stroke

Banyak studi menyebut kopi dan teh bagus untuk kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke. Antioksidan dan polifenol pada kopi dan teh jadi dua zat yang punya peran penting. Hanya, keduanya bukan faktor utama, hanya pendukung pola hidup sehat. Kali ini, kopi dan teh sama bagusnya.
ADVERTISEMENT

Mengurangi Risiko Kanker

Ilustrasi kopi Foto: Shutter Stock
Kopi dipercaya bisa mengurangi risiko kanker. Ada banyak studi yang membuktikannya, termasuk 59 studi meta-analisis dari 40 kelompok menyebut rutin minum kopi bisa terlindungi dari kanker kolorektal, prostat, hati, endometrium, mulut, dan payudara.
American Cancer Society menyebut kopi mengandung ratusan senyawa biologi aktif, termasuk mengurangi inflamasi, mencegah kerusakan sel, dan mengatur gen yang terlibat perbaikan DNA.
Sementara teh, belum ada penelitian soal kaitannya untuk mencegah kanker. Karena itu, untuk mencegah kanker, kopi lebih bagus.

Menghindari Diabetes Tipe 2

Rutin minum kopi, menurut studi, memperkecil kemungkinan terkena diabetes tipe 2. Menurut ahli kopi dan teh Marilyn C. Cornelis, hal tersebut bisa karena konsentrasi besar asam klorogenat, polifenol untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan kontrol gula darah.
ADVERTISEMENT
Teh tidak mengandung asam klorogenat, tapi punya senyawa tanaman lain yang dianggap bermanfaat untuk mengontrol gula darah. Empat gelas teh hijau, hitam, atau oolong bisa mengurangi risiko diabetes. Hanya saja, peneliti lebih mengunggulkan kopi ketimbang teh karena lebih protektif terhadap risiko diabetes.
Ingin minuman halus, lembut, dan bisa menurunkan tingkat stres, maka teh adalah jawabannya. Studi menyebut teh hijau atau hitam bisa membantu orang lebih rileks dan menurunkan tingkat kortisol atau hormon stres.
Dibanding teh, kopi kafeinnya jauh lebih tinggi. Sebenarnya, kafein bisa juga menstimulasi tingkat kortisol dan meningkatkan mood. Namun, kalau kebanyakan, malah bikin cemas, gelisah, dan insomnia. Jadi, kali ini teh lebih dianjurkan.

Bikin Umur Panjang

Kopi VS Teh | flickr.com
Rutin minum kopi dan teh bisa bikin umur panjang, kata ahli. Studi melibatkan setengah juta orang di atas 14 tahun yang minum teh setidaknya dua gelas per hari, menurunkan risiko kematian hingga 9 sampai 13 persen. Teh hitam dan hijau yang paling bagus untuk ini.
ADVERTISEMENT
Sementara kopi, studi kepada 172 ribu partisipan mendapati bahwa orang yang minum 2,5 sampai 4,5 cangkir sehari bisa menurunkan 30 persen risiko kematian. Termasuk yang minum kopi dengan sesendok teh gula mendapat efek serupa.
Meski studi juga belum bisa memastikan secara 100 persen soal kaitan kopi dan teh dengan panjang umur, disebutkan bahwa keduanya punya banyak manfaat untuk kesehatan. Karenanya, kali ini kopi dan teh sama bagusnya.

Pemenangnya

Dari perbandingan keduanya, kopi punya lebih banyak manfaat ketimbang teh. Bila dirangkum, kopi bisa meningkatkan serat, kesehatan mikrobioma, dan menurunkan risiko diabetes hingga kanker.
Namun, teh pun tak kalah jauh karena bagus untuk tekanan darah, kolesterol, dan tingkat stres, dan produktivitas. Terlepas dari itu, kopi dan teh, sama-sama sehat, terutama untuk jantung dan untuk yang mau berumur panjang. (bob)
ADVERTISEMENT