Kuasa Tuhan, Pria Selamat Usai Berenang 28 Jam Terseret Tsunami Tonga

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
22 Januari 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tsunami akibat letusan gunung berapi bawah laut di negara Pasifik Tonga.Foto: Twitter/@sakakimoana
zoom-in-whitePerbesar
Tsunami akibat letusan gunung berapi bawah laut di negara Pasifik Tonga.Foto: Twitter/@sakakimoana
ADVERTISEMENT
Negara kepulauan di Pasifik, Tonga, pada 15 Januari 2022 lalu, mengalami bencana tsunami setinggi 15 meter yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi bawah laut. Namun, keajaiban terjadi di tengah bencana yang menghancurkan seluruh rumah di satu pulau itu.
ADVERTISEMENT
Mengutip Oddity Central, seorang pria bernama Lisala Folau selamat meski sempat hanyut tersapu gelombang tsunami. Warga asli Tonga tersebut masih hidup berkat dengan gigih berenang selama 28 jam.
Aksi pria penyandang disabilitas tersebut pun jadi sorotan. Folau lantas mendapat julukan “Aquaman Dunia Nyata” lantaran dengan berani akhirnya bisa selamat dari peristiwa mengerikan yang menimpanya.
Tsunami akibat letusan gunung berapi bawah laut di negara Pasifik Tonga.Foto: Twitter/@sakakimoana
Diceritakan kemudian kronologi ketika peristiwa mengerikan tersebut terjadi. Bermula ketika Folau yang tinggal di Atata, pulau kecil berjarak 8 kilometer dari Nuku’alofa, ibu kota Tonga, dikabarkan saudaranya untuk siaga karena tsunami mau datang.
Lantas Folau pun berlindung di sebuah pohon ketika gelombang pertama menerjang. Turun setelah tsunami tersebut selesai, tapi tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan gelombang kedua yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 57 tahun dan keluarganya pun tersapu gelombang hingga terbawa ke laut. Dengan keterbatasan fisik, Folau tetap gigih berenang hingga total 28 jam. Usahanya berbuah manis ketika ia akhirnya sampai di ujung selatan Tongatapu.
“Ketika itu gelap dan kami tak bisa melihat satu sama lain. Saya juga tak bisa mendengar keponakan saya memanggil lagi, tapi saya bisa mendengar anak saya memanggil," ujar Folau.
Ilustrasi Tsunami. Foto: Pixabay
Kaki Folau diketahui tidak bisa berfungsi dengan baik. Ia menyebut lebih banyak dihantam ombak sehingga hanya melayang-layang saja di tengah laut. Meski begitu, ia tetap memikirkan keluarganya.
Beruntung, ia dan seluruh keluarganya berhasil bertahan hidup. Anak Folau kemudian mengunggah foto momen ketika mereka terombang-ambing di lautan selama 28 jam di media sosial Facebook.
ADVERTISEMENT
Seketika kisah tersebut viral dan menarik perhatian dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Erika Radewagen, pejabat renang tingkat Olimpiade dari Pasifik, yang merasa terkesan dengan kisah tersebut.
"Luar biasa banget mengingat ia lari dari peristiwa bencana, berada di bawah tekanan semacam itu secara mental dan dengan tekanan fisik tambahan karena melarikan diri dalam kegelapan," ujar Erika. (bob)