Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Langka, Telur Dipecah Keluar Telur, Begini Penjelasannya
7 Maret 2022 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah telur yang mengalami kondisi langka ketika dipecahkan belum lama ini bikin heboh publik. Bukan tanpa sebab, selain berisi kuning dan putihnya, telur tersebut juga berisikan telur utuh lagi.
ADVERTISEMENT
Momen tersebut dibagikan akun @hasbiasyari92 di TikTok, pada 14 Januari 2022. Dalam video berdurasi kurang dari semenit tersebut, tampak seorang pria tengah memecahkan telur ayam.
Adapun ketika pecah, seperti pada umumnya, telur itu mengeluarkan bagian kuning dan putih. Hanya saja, beserta isian telur tersebut, keluar juga sebutir telur utuh yang berukuran lebih kecil.
“Ini namanya eggs in eggs, guys. Jarang banget terjadi lho,” tulis pengunggah dalam keterangan videonya.
Menariknya lagi, telur yang keluar dari dalam telur itu juga bisa dipecahkan. Isinya pun sama seperti telur kebanyakan, yakni bagian kuning dan putihnya. Ukuran kuningnya bahkan sama dengan telur yang sebelumnya dipecahkan.
Seketika unggahan tersebut viral , ditonton dan direspons ratusan ribu orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang heran dan kaget dengan fenomena langka tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ini disebut buy 1 get 2,” kata akun @yudhaalfahrezi0.
Mengutip dari CBC, fenomena tersebut dikenal sebagai kontraksi kontra-peristaltik. Hal tersebut bisa terjadi karena telur yang terbentuk malah bergerak mundur di saluran telur ayam sehingga tertanam di telur kedua.
Akibatnya, telur kedua ikut membungkus telur pertama. Karena itu pula ukuran telur kedua menjadi nyaris dua kali lebih besar dari telur pertama. Fenomena tersebut juga dijelaskan profesor di Universitas Guelph departemen Hewan dan Biosains, Gregoy Bedecarrats.
Menurut Gregoy, sulit untuk melacak seberapa sering kontraksi kontra-peristaltik bisa terjadi pada ayam. Ia juga mengatakan genetika ayam yang mempengaruhi siklus pembentukan telurnya berpengaruh besar pada peristiwa unik tersebut.
Meski begitu, Gregoy menyebut telur yang viral tersebut normal seperti telur-telur kebanyakan. Hanya, memang fenomena tersebut langka terjadi.
Hal senada disampaikan Guru Besar IPB University dari Fakultas Peternakan, Niken Ulupi, lewat situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, meski unik dan langka, selama telur tersebut dihasilkan dari induk unggah yang sehat, juga disimpan dalam tempat bersih sehingga meminimalisasi terpapar mikroba, maka aman untuk dikonsumsi.
“Frekuensinya yang berbeda, tergantung faktor genetik dan manajemen pemeliharaannya, ” jelas Niken. (bob)