Konten dari Pengguna

Lobi-lobi hingga Gandaria, 5 Nama Buah Asli Indonesia yang Jarang Diketahui

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
25 Mei 2022 9:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi buah-buahan Foto: Dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buah-buahan Foto: Dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebagai negara tropis, beragam jenis tanaman bisa tumbuh di Indonesia, termasuk pula buah-buahan. Dari umum hingga jarang ditemui, nyaris semua buah ada di Negara yang Dilalui Garis Khatulistiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Mulai dari pepaya, durian, salak, rambutan, manggis, hingga kedondong, merupakan buah-buahan yang umum ditemukan di Indonesia dan Asia Tenggara tapi jarang ada di luar wilayah tersebut.
Saking banyaknya buah-buahan di Indonesia, ada pula yang merupakan buah khas Tanah Air, tapi malah jarang diketahui. Seperti misalnya buah lai dan lahung, sama-sama buah asal Kalimantan yang memiliki fisik serupa durian.
Lai yang berasal dari Kaltim dan Kalsel memiliki daging berwarna oranye, aroma yang tidak setajam durian, serta berat hanya 1-2 kg saja. Sementara lahung umum ditemukan di Kalimantan hingga Sabah, Malaysia, berwarna kulit merah dengan daging kuning.
Tentu tak hanya itu saja, berangkat dari sana, mengutip Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, berikut lima buah-buahan asli Indonesia yang masih jarang diketahui.
ADVERTISEMENT

1. Rukem

Buah rukem. (Foto: Michael Hermann/wikipedia)
Sempat cukup terkenal, kini buah rukem bak hilang ditelan bumi. Sempat mudah dicari karena pohonnya tumbuh secara liar, buah tersebut sudah jarang ditemukan di pasar tradisional. Salah satu khasiatnya adalah mengobati diare dan menjaga pencernaan.
Keunikan buah rukem, guna menikmatinya, harus dipijat terlebih dahulu. Bila tidak, hanya rasa asam dan sepat yang didapat. Setelah cukup lunak, artinya buah itu sudah bisa dinikmati. Rukem sudah matang bila warnanya kemerahan.

2. Ciplukan

Buah ciplukan. (Foto: Setiawanap/Wikipedia)
Dulunya ciplukan dikenal sebagai tanaman liar, bahkan sebagai gulma. Namun, kini buah bercitarasa manis dan asam itu naik kasta karena terkuak manfaatnya, yakni dipercaya bisa mengobati tremor parkinson dan menurunkan kadar kolesterol.
Buah dengan nama latin Physalis angulata L ini biasanya tumbuh di kebun, jalanan, dan semak-semak. Harga per 100 gram rata-rata Rp30 ribu, sementara untuk sekilo bisa sampai Rp250 ribu-Rp500 ribu.
ADVERTISEMENT

3. Kelubi

Penampilan kelubi sepintas bak salak, hanya kulitnya tidak terlalu tajam. Kelubi biasanya ditemukan di Pulau Bangka, bergerombol, dengan kulit berwarna coklat muda nan kasar. Paling membedakan dari salak adalah rasanya.
Bila buah salah rata-rata memiliki rasa manis agak yang agak tajam di lidah, kelubi cenderung sangat asam. Biasanya, guna menghilangkan asamnya, kelubi akan diasinkan terlebih dahulu sebelum disantap.

4. Lobi-lobi

Lobi-lobi. (Foto: Hafiz Issadeen/wikipedia)
Berbentuk bulat, merah, dan kecil, lobi-lobi berasal dari Asia tropis, tepatnya Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. Tinggi pohonnya kisaran 3 sampai 10 meter dengan daun tunggal--oranye kemerahan saat muda, lalu hijau bila sudah tua--dan bertangkai pendek.
Citarasa buah lobi-lobi adalah manis-asam. Karena rasanya tersebut, seringkali lobi-lobi dijadikan bahan untuk bumbu rujak. Keasamannya juga membuat lobi-lobi kerap diolah menjadi manisan, asinan, selai, atau sirup.
ADVERTISEMENT

5. Gandaria

Buah gandaria. Foto: Kemenkeu Indonesia)
Tumbuh di wilayah tropis Indonesia dan Malaysia, gandaria atau jatake tidak hanya dimanfaatkan buahnya, tetapi juga daun sampai batang. Sebab, keseluruhan gandaria memiliki memiliki banyak manfaat. Seperti misalnya, daun gandaria buat lalap.
Buahnya sendiri terasa agak asam hingga manis. Bentuknya bulat dengan rata-rata diameter 2,5 cm hingga 5 cm, gandaria mentah berwarna hijau, sementara ketika ranum menjadi oranye. Daging buahnya pun biasanya mengeluarkan cairan kental. (bob)