Masih Bertahan Hingga Kini, 7 Suku di Dunia yang Punya Tradisi Unik

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
17 Januari 2021 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suku Drokpa. Foto: Viola.bz
zoom-in-whitePerbesar
Suku Drokpa. Foto: Viola.bz
ADVERTISEMENT
Dunia yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman tak berhasil membuat tradisi dan budaya, seperti suku asli, hilang begitu saja. Lihatlah suku Baduy yang berada di Banten, yang masih berpakaian hitam, putih, dan abu-abu dan tinggal di tengah hutan. Begitu pula dengan suku Dani yang tinggal di Papua dan masih 'setia' menggunakan rok berbahan rumput.
ADVERTISEMENT
Rupanya, tradisi dan budaya tersebut tak hanya berumur panjang di Indonesia, melainkan negara-negara lainnya, seperti suku penggiring rusa di Mongolia atau suku Maori yang diakui sebagai penduduk asli Selandia Baru.
Berikut 7 suku asli di dunia yang masih bertahan hingga saat ini. Simak terus, ya!
1. Suku Kazakh di Mongolia
Suku Kazakh. Foto: Flickr/jkboy
Suku Kazakh adalah perpaduan suku Mongol dan Turki yang hidup secara semi-nomaden di lembah dan pegunungan Mongolia sejak abad ke-19. Memiliki kemiripan dengan suku Mongolia dan Kyrgyz, suku ini mampu mempertahankan tradisi selama beberapa dekade, dengan berkuda dan berburu menggunakan elang.
Suku Kazakh berburu dengan elang. Foto: Flickr/Kevin Pepper
Kazakh dalam bahasa Turkik diartikan sebagai orang-orang yang hidup bebas dan mandiri, sesuai dengan ciri hidup mengembara yang dilakoni suku ini.
ADVERTISEMENT
2. Suku Gaucho di Amerika Selatan
Suku Gaucho. Foto: dok. Snappy Goat
Koboi rupanya tak hanya terdapat dalam film, namun di dunia nyata juga terdapat 'suku koboi'. Ya, suku ini ada di Amerika Selatan dan dikenal sebagai Suku Gaucho. Gaucho secara harafiah diartikan sebagai koboi.
Manusia penunggang kuda ini dianggap sebagai orang-orang yang bebas, yang hanya memiliki kedekatan dengan kudanya saja karena kehidupannya yang bebas dan nomaden.
Suku Gaucho. Foto: Wikimedia Commons
Kamu dapat menemukannya di Argentina, Uruguay, Paraguay, Brasil Selatan, Chile Selatan, dan Bolivia Tenggara.
3. Suku Drokpa di perbatasan India dan Pakistan
Suku Drokpa. Foto: Shutter Stock
Sebuah etnis unik tinggal di tiga desa kecil di perbatasan India dan Pakistan. Suku Drokpa, terletak di salah satu wilayah yang menjadi sengketa antara India dan Pakistan yaitu lembah Ladakh. Tradisi yang unik soal kebiasaannya berciuman di depan umum dan bertukar istri, suku Drokpa memang berbeda dengan suku asli lainnya. Tak secara nomaden, Drokpa hidup dengan berkebun sayur.
Suku Drokpa. Foto: Flickr/Sanjay P.K
Berbeda dengan suku lainnya yang berada di sekitar wilayah Tibet-Burman, suku ini mempunyai bahasa, budaya, bahkan ciri fisik yang berbeda. Selain itu, gaya berbusana yang atraktif dan tak biasa membuat suku ini menjadi mudah dikenali.
ADVERTISEMENT
4. Suku Karo atau Kara di Ethiopia
Suku Karo di Ethiopia. Foto: Flickr/Alfred Weidinger
Suku ini bukanlah suku Batak Karo yang berada di Sumatera Utara, melainkan suku Karo atau Kara yang hidup di tepi sungai Omo, sebuah wilayah di selatan Ethiopia. Suku ini terkenal karena body painting-nya, yang bertujuan untuk menarik hati lawan jenis. Biasanya, body painting ini dilakukan dengan menggunakan kapur merah dan kapur putih untuk melukis corak yang rumit.
Suku Karo dengan body painting. Foto: Flickr/Achilli Family
Tak hanya untuk menarik perhatian, tradisi melukis ini juga menjadi salah satu cara menarik perhatian para musuh atau mengintimidasi musuhnya. Suku ini adalah salah satu suku Nilotic yang memiliki dua rumah untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Rumah tersebut berguna sebagai tempat tinggal dan kegiatan rumah tangga.
5. Suku Tsaatans di Mongolia
Suku Tsaatans. Foto: Flickr/jkboy
Jika suku Gaucho terkenal sebagai suku penunggang kuda, suku Tsaatans lebih dikenal sebagai penggiring rusa. Secara harafiah, Tsaatans berarti 'Orang-orang rusa' karena menggiring rusa kemanapun mereka pergi dan menjadikan rusa sebagai sumber utama dalam kehidupan mereka, seperti alat transportasi, bahan makanan, dan tanduknya untuk alat kehidupan sehari-hari.
Suku Tsaatans. Foto: Flickr/jkboy
Bermigrasi sekitar 5 hingga 10 kali setahun di sepanjang Subartic untuk memberi makan ternaknya, suku yang dikenal juga sebagai suku Dukha ini tidak pernah memakan rusa mereka.
ADVERTISEMENT
6. Suku Goroka di Papua Nugini
Suku Goroka. Foto: Flickr/Rita Willaert
Papua Nugini juga punya suku asli yang unik, lho, salah satunya adalah suku Goroka. Suku yang mengandalkan perburuan dan pertanian ini menghias badannya dengan lumpur, rok rumput, dan tanah liat berwarna. Tradisi menghias tubuh ini dilakukan untuk menakuti suku saingannya.
Goroka Show. Foto: Wikimedia Commons
Selain itu, suku Goroka juga memiliki sebuah festival unik bernama The Goroka Show. Dalam festival ini, lebih dari 100 suku hadir mengenakan pakaian tradisional mereka, bernyanyi lagu tradisional, dan menari di sepanjang festival. Tarian dan lagu yang ditampilkan mencerminkan perilaku burung Cenderawasih di alam liar, yang mencerminkan rayuan dan keindahan suku tersebut.
7. Suku Maori di Selandia Baru
Suku Maori. Foto; Wikimedia Commons
Suku Maori merupakan suku yang bermigrasi di abad ke-14 dari Hawaiki dan menjadi suku asli di Selandia Baru. Dikenal dengan pengucapan salamnya dengan menempelkan hidung dan tarian Hakanya, suku ini diakui dan dihormati oleh pemerintah dan para pemimpin Selandia Baru.
Suku Maori sambut Jokowi di Selandia Baru. Foto: Instagram/@retno_marsudi
Tak hanya diakui dan dihormati, budaya Maori dilestarikan dalam berbagai cara oleh pemerintahnya, seperti memasukkan bahasa Maori ke dalam kurikulum sekolah dan menyertakan budaya suku ini sebagai daya tarik budaya di Selandia Baru untuk menjaga agar suku ini tidak punah.
ADVERTISEMENT
(bel)