Konten dari Pengguna

Mengapa Patah Hati Rasa Sakitnya di Dada, Bukan di Kepala?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
3 Mei 2022 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memegang dada ketika patah hati. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memegang dada ketika patah hati. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Rasa sesak di dada merupakan hal yang selalu dialami setiap orang ketika mengalami patah hati. Terkadang, kisah percintaan yang kandas dan cita-cita yang tidak tercapai hingga orang yang kita sayangi meninggal dunia merupakan rata-rata penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa patah hati selalu dirasakan di dada dan bukan di kepala? Padahal kita kan memiliki pikiran yang seharusnya juga merasakan rasa sakit ketika patah hati. Lebih anehnya, banyak orang sampai memegang dadanya. Nah, berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Pengaruh Pikiran
Sakit tak berdarah atau sering disebut patah hati ternyata merupakan pengaruh pikiran manusia itu sendiri. Disebutkan, setiap orang yang merasakannya akan mengalami kecemasan berlebihan hingga menimbulkan rasa sakit di dada yang luar biasa.
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock
Meski bukan secara fisik, namun patah hati dianggap bisa seperti obat-obat terlarang hingga membuat kinerja hormon dopamin dan oksitosin pada manusia terganggu.
Hormon ini biasanya membuat setiap orang bisa mengontrol dan menerima keadaan. Namun, ketika mengalami patah hati, hormon tersebut dianggap tidak berfungsi dengan baik. Hal inilah yang menyebabkan kita merasakan sakit hati di dada bukan di kepala.
ADVERTISEMENT
Kadar Hormon Turun
Ketika patah hati terjadi, kadar hormon pada manusia otomatis menurun. Hormon ini disebut stres kortisol. Biasanya, ketika seseorang mengalaminya akan merasakan hal tidak menyenangkan di dada atau perasaan.
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock
Setelah itu, dari sinilah permasalahan baru terjadi pada manusia tersebut. Mulai munculnya jerawat, mual, kecemasan berlebihan, hingga gejala mental dan fisik turut terganggu selama mengalami patah hati yang dianggap juga bisa mempengaruhi kesehatan manusia itu sendiri.
Dengan kata lain, rasa sakit itu disebut cenderung dirasakan oleh perasaan ketimbang di kepala. Meski demikian, rasa sakit itu disebut muncul akibat pengaruh pikiran manusia hingga membuat kadar hormon menurun dan terganggu yang kemudian kita rasakan di dada.
Nah, itulah mengapa kita sering merasakan rasa sakit di dada ketika mengalami patah hati. (fre)
ADVERTISEMENT