Konten dari Pengguna

Mengenal Kode-kode dari Awak Bus Bila Ada Kawanan Copet

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
17 Juni 2021 6:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kriminal. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kriminal. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah sejak zaman dahulu, aksi copet di transportasi perkotaan seperti bus kerap terjadi. Banyaknya kejadian kadang membuat masyarakat kerap khawatir jika berpergian menggunakan transportasi umum.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sejatinya para awak bus, baik bus kota maupun lintas provinsi, kerap memberikan beragam kode kepada penumpang bila ada kawanan copet di dalam bus. Sayangnya, tak banyak penumpang yang paham akan kode tersebut.
Dihimpun berbagai sumber, para awak bus, mulai dari sopir, kernet, hingga kondektur, punya kode masing-masing untuk memberi tahu penumpang untuk lebih waspada karena mengetahui sejumlah orang yang merupakan kawanan copet naik bus mereka.
Dimas Raditya, anggota Forum Bismania mengatakan, salah satu kode yang sering diberikan biasanya berupa laju kendaraan yang tiba-tiba cepat. Atau sang sopir menyalakan musik dengan suara yang sangat keras.
Dua hal itu dilakukan sopir sebagai kode kepada penumpang, bahwa kelompok pencopet telah menaiki bus. Tujuannya, agar para penumpang tidak bisa beristirahat sehingga bisa jadi terjaga.
ADVERTISEMENT
Selain soal laju kendaraan maupun suara musik yang keras, beberapa sopir bus juga punya kode lain. Jemmy misalnya, yang dulu merupakan sopir bus malam dan pernah menjadi menarik bus kota rute Ciledug-Kampung Rambutan medio 1998-2001.
Sepengalaman menjadi sopir bus, dia paham betul mana penumpang mana copet yang menyamar penumpang. Saat itu, dia kerap memberi kode yang sebetulnya sangat lantang kepada penumpang sebelum para copet menaiki bus mereka.
Jemmy maupun kernet dan kondekturnya akan berteriak 'awas kalong' sembari memberi kode menggunting lewat gestur dua jari. Selain itu, sang kernet juga akan mendesak penumpang yang menumpuk di tangga dan pintu untuk lebih ke dalam lagi.
Sebagian besar penumpang dikatannya paham akan kode untuk segera merapat ke dalam. Namun ada pula yang ngeyel dan justru malah menghardik sang kernet. Padahal penumpang-penumpang yang enggan masuk ke tengah adalah sasaran empuk para copet yang memanfaatkan penumpukan penumpang di dekat pintu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kadang para sopir maupun kernet bus juga berani berteriak 'awas dompet' atau 'hati-hati dompet' sebelum para copet menaiki bus. Teriakan itu sangat jelas maksudnya, sehingga penumpang jadi lebih waspada.
Lain lagi kode dari sopir bus di luar Jakarta. Misalnya bus rute Surabaya-Yogyakarta. Awak bus akan memberi kode setidaknya dua tanda jika ada kawanan copet di dalam bus mereka.
Karena bus ini merupakan lintas kota lintas provinsi, maka dipastikan banyak penumpang yang akan lebih memilih beristirahat selama perjalanan. Namun jika ada kawanan copet, sopir biasanya akan memainkan laju bus dengan gas, rem, gas, rem. Tujuannya agar laju bus tersendat untuk mempersulit aksi pencopet.
Ilustrasi bus. Foto: Shutter Stock
Selain itu ada juga tanda dari kernet yang sengaja tidak mematikan lampu kabin bus seusai menarik karcis dari penumpang. Dengan cahaya yang terang, itu akan membuat penumpang jadi tidak nyaman dan susah beristirahat, tujuannya agar mereka bisa lebih waspada.
ADVERTISEMENT
Adapun para pencopet tersebut sudah dipastikan tidak melakukan aksi sendirian alias 'lone wolf'. Mereka setidaknya beraksi bersama tiga teman lainnya.
Kawanan ini punya peran dan tugas masing-masing. Ada yang berperan mengalihkan perhatian dengan cara-cara tak lazim seperti muntah-muntah, pura menawarkan jasa memijat tangan maupun kaki, atau melakukan tindakan lainnya.
Ada juga yang berperan 'memetik' dengan mengambil barang berharga dari saku celana atau baju maupun tas korban. Sementara yang lainnya bertugas menerima hasil 'petikan' itu dan menyembunyikannya. Dengan begitu, jika aksi si 'pemetik' diketahui korban atau penumpang lain, maka tidak ada barang bukti di tangannya.
Karena para pencopet ini tidak melakukan aksi sendirian, maka para awak bus memberi tahu penumpang lewat kode-kode. Sebab, jika mereka memberi tahu penumpang secara lugas atau melarang kawanan ini menaiki bus mereka, maka bukan tak mungkin para pencopet akan melakukan aksi-aksi tidak terpuji di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, bus tersebut sudah punya rute pasti, sehingga akan mudah bertemu kawanan copet lagi di lain hari. Jadi bisa dikatakan awak bus tak ingin mereka terancam masalah dengan para pencopet yang kadang juga punya 'koneksi' dengan kawanan pencopet di daerah lain. (ace)