Konten dari Pengguna

Mengenang Perjuangan Sultan Salahuddin al-Ayyubi, Seorang Penakluk Yerussalem

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
26 April 2021 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lukisan Salahuddin Al Ayubbi.  (Foto: Pelukis: Cristofano dell'Altissimo)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan Salahuddin Al Ayubbi. (Foto: Pelukis: Cristofano dell'Altissimo)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sultan Salahhudin Al-Ayyubi (Saladin) merupakah salah satu jenderal perang pejuang muslim dari Tikrit (daerah utara Irak). Memiliki nama asli Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi, ia telah mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir dan Syria.
ADVERTISEMENT
Sebagai penakluk Yerusalem sekaligus sultan pertama dari Dinasti Ayyubiyyah yang menguasai Timur Tengah selama abad ke-12, ia membawa oposisi Islam untuk kaum Frank dan Tentara Salib Eropa lainnya di Levant.
Kerap dikenal dalam dunia Islam dan Kristen karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang kesatria, Saladin pernah memimpin umat Islam melawan Tentara Salib dan akhirnya merebut kembali Palestina dari Kerajaan Tentara Salib di Yerusalem setelah kemenangannya dalam Pertempuran Hattin. Hal ini lah yang menjadikan dirinya sangat terkenal dikalangan umat Kristen.
Selain dikenal dalam kepemimpinan dan militernya, Saladin juga terkenal sebagai ulama, dia adalah tokoh terkemuka di Kurdi, Arab, dan budaya Islam. Saladin adalah seorang penganut Islam Sunni dan murid dari tatanan Qadiri Sufi.
Patung Salahudding Al Ayubbi. (Foto: Graham van der Wielen via Wikimedia commons)
Meskipun dirinya menjadi musuh Tentara Salib, Saladin sangat dihormati oleh orang-orang Kristen, terutama oleh Raja Richard. Richard pernah memuji Saladin sebagai pemimpin besar yang memberi pengaruh besar dalam sejarah kerajaan Muslim. Bahkan, dia menyebut Saladin sebagai pemimpin terbesar dan paling kuat di dunia Islam.
ADVERTISEMENT
Saladin wafat pada 4 Maret 1193 M, atau sekitar 825 tahun yang lalu di Damaskus. Dia dimakamkan di sebuah makam megah di taman luar Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah.
Dikutip dari Live Science, Stephen Gluckman, profesor ilmu kedokteran dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania, menjelaskan bahwa Salahuddin meninggal akibat penyakit tifus, suatu penyakit yang bisa menyerang seseorang ketika makanan atau minumannya terkontaminasi bakteri Salmonella typhi.
Hingga kini, namanya selalu dikenang dan menjadi bagian dari sejarah Islam. (via)