Mimpi Buruk Sebaiknya Tidak Diceritakan, Berikut Alasannya Menurut Ahli

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
2 September 2022 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mimpi buruk, dok: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mimpi buruk, dok: Pribadi
ADVERTISEMENT
Mimpi biasanya muncul saat seseorang sedang tidur, baik yang indah maupun buruk. Adapun dari beragam jenis mimpi, ahli ternyata tidak menyarankan untuk seseorang menceritakan yang buruknya.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Scientific American, ilmuwan Jim Davies menyebut seseorang bisa mimpi karena aktivasi sintesis, di mana otak depan menginterpretasikan aktivitas secara acak dari sumsum tulang belakang dan otak kecil saat tidur, terutama pas gerak mata cepat (REM).
Penyebab sebuah mimpi bisa sangat aneh adalah otak menginterpretasikannya dari informasi yang acak. Ada juga teori bagian otak tertua jadi pusat emosi dasar. Hal tersebut jadi sebab mimpi kebanyakan mengikuti emosi atau perasaan.
Adapun setelah bermimpi, apalagi yang aneh-aneh, seseorang punya keinginan untuk menceritakannya ke orang lain. Dari teori simulasi ancaman, ada yang namanya dua kepala lebih baik dari satu dan karena itu orang suka menceritakan mimpi buruk.
Nah, sekarang, kenapa kok mimpi, terutama yang buruk, sebaiknya tidak diceritakan? Menurut Davies, dengan menceritakan mimpi buruk kepada orang, akan memunculkan perasaan khawatir yang nantinya bikin mimpi jadi lebih buruk.
ADVERTISEMENT

Tidak boleh menceritakan mimpi buruk dalam Islam

com-Ilustrasi arti mimpi. Foto: Shutterstock
Khususnya dalam Islam, ternyata mimpi buruk juga sebaiknya tidak diceritakan kepada orang lain. Sebelumnya Hadis Riwayat Bukhari menyebut ada tiga macam mimpi dalam Islam: “bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.”
Nah, dari tiga jenis mimpi itu, Hadis Riwayat Imam Muslim menyebut agar tidak menceritakan yang buruk kepada orang lain. Dalam hadis tersebut, menceritakan mimpi buruk merupakan sesuatu yang dilarang Nabi Muhammad SAW.
“Bila setan mempermainkan salah seorang dari kalian dalam tidurnya, maka jangan menceritakannya kepada orang lain,” bunyi HR Muslim tersebut.
Sementara pada riwayat lain, Rasulullah menyebut mimpi tidak akan berdampak buruk pada kehidupan bila seseorang melupakannya dan memohon perlindungan agar tidak lagi digoda oleh setan.
ADVERTISEMENT
Karena mimpi buruk dipandang sebagai sesuatu yang datang dari setan, jika mengalaminya, maka dianjurkan meludah ke kiri tiga kali dan membaca ta’awudz. Setelahnya, ubahlah posisi tidur. (bob)