Konten dari Pengguna

Pekerjaan Unik, Pengisi Suara Spesialis Bagian Teriak

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
16 Juni 2022 15:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berteriak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berteriak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang pengisi suara merupakan salah satu pekerjaan yang sudah biasa di bidang hiburan. Namun, menjadi unik ketika pengisi suara tersebut merupakan spesialis bagian teriak.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari The Guardian, Ashley Peldon baru-baru ini menceritakan pengalaman uniknya bekerja sebagai pengisi suara profesional spesialis bagian berteriak. Ketika bekerja, ia bisa berjam-jam meneriakkan berbagai jenis jeritan untuk keperluan film dan TV.
Teriakan sempurna karakter di film bioskop atau serial televisi, beberapa di antaranya memang tidak memakai suara asli. Bekerja bak pemeran pemeran pengganti di adegan berbahaya, pengisi suara teriakan menggantikan aktor yang tak mau merusak suaranya.
Pemeran pengganti digunakan ketika artis melakukan adegan berbahaya. Pemakaian pita suara secara ekstrem dapat untuk sementara atau bahkan permanen merusak suara aktor. Karenanya, pengisi suara spesialis teriak yang mempertaruhkan pita suara mereka.
Ashley Peldon berteriak. (Foto:: Bradley Meinz)
“Kami seperti pemeran pengganti, melakukan hal yang sulit yang berpotensi merusak suara aktor, atau kadang teriakan yang tak bisa dilakukan si aktor,” ujar Ashley dikutip dari the Guardian.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Ashley mengaku teriakan yang dihasilkan tak boleh sembarangan. Setiap teriakan yang diminta ada tekniknya masing-masing, dan biasanya rata-rata pengisi suara spesialis bagian teriak bisa melakukannya.
“Sebagai artis teriak, Anda harus tahu perbedaan halus antar jeritan, dan menentukan apakah jeritan-jeritan itu akan sampai pada puncaknya, pada titik tertentu, atau tetap stabil untuk waktu yang sangat lama,” ujar Ashley.
Bakat Ashley ditemukan pada usia muda dan kemampuan alaminya berteriak punya peran penting dalam mendapatkan pekerjaan di film pertamanya, Child of Anger, yakni pada usia 7 tahun. Ketika itu, ia menjadi pemeran pengganti untuk tokoh yang menderita kekerasan anak, tepatnya pada adegan berteriak panjang disertai jeritan.
Melihat kembali ke belakang, Ashley mengaku peran itulah yang melejitkan namanya. Menyentuh usia 20 tahun, Ashley sudah mengisi suara di lebih dari 40 film dan serial televisi, termasuk Marvel What If...?
ADVERTISEMENT
“Ketika saya lihat serangga, saya akan teriak. Saya akan menjerit kalau takut atau terkejut. Mengalir aja, langsung keluar (teriakannya),” beber Ashley.
Pengisi suara teriakan biasanya bekerja di bagian akhir produksi. Orang-orang seperti Ashley juga turut memutuskan teriakan seperti apa yang cocok untuk adegannya dan menggunakan kemampuan vokalnya untuk hasil yang lebih baik.
Dijelaskan oleh Ashley, teriakan ada berbagai macam, di antaranya berasal dari takut, marah, murkah, dan teriak senang karena sukses, juga meratap, berteriak kesakitan, atai berteriak ketika berusaha. Paling susah menurutnya adalah teriakan kesedihan.
Tak ada latihan, pengisi suara muda itu mengaku aksinya keluar secara natural sesuai adegan. Meski begitu, ia juga pernah capek karena seharian selama delapan jam teriak terus. Suaranya juga sempat habis ketika main ke taman hiburan, naik roller coaster. (bob)
ADVERTISEMENT