Penemuan CO2 Padat di Bulan dan Potensi Manusia Bisa Tinggal Lama di Sana

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
27 November 2021 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bulan. Foto: Andrew McCarthy (@cosmic_background) via Instagram.
zoom-in-whitePerbesar
Bulan. Foto: Andrew McCarthy (@cosmic_background) via Instagram.
ADVERTISEMENT
Bagaimana peluang manusia tinggal di Bulan dalam jangka waktu yang lama? Jawabannya mungkin sangat ada dan terbuka lebar.
ADVERTISEMENT
Hal itu setelah sejumlah peneliti antariksa menemukan bukti keberadaan karbon dioksida atau CO2 dingin di Bulan. CO2 dingin itu berpotensi mengandung karbon dioksida padat.
Penemuan karbon dioksida padat ini jelas menjadi kabar positif yang berguna untuk memproduksi bahan bakar. Yang lebih ekstrem lagi material dingin tersebut juga akan berguna bagi manusia untuk tinggal di Bulan dalam jangka panjang, khususnya bagi astronaut yang hendak melakukan eksplorasi bulan dalam waktu yang lebih lama, dikutip dari Tech Explorist.
Diketahui ada beberapa bagian Bulan yang tidak mendapat sinaran Matahari. Pada wilayah berbayang tersebut, suhu turun bahkan hingga berada di bawah suhu di daerah terdingin Pluto. Kondisi itu memungkinkan karbon dioksida tersimpan dalam bentuk padat.
ADVERTISEMENT
Dalam situasi tersebut, molekul karbon dioksida dapat membeku dan tetap dalam bentuk padat bahkan selama suhu puncak di musim panas bulan. Fenomena ini disebut sebagai cold traps atau perangkap dingin.
Para ilmuwan telah memprediksi hal tersebut selama bertahun-tahun. Untuk menemukan tempat terdingin di permukaan bulan, para peneliti menganalisis data suhu dalam rentang 11 tahun dari Diviner Lunar Radiometer Experiment, instrumen yang terbang di atas Lunar Reconnaissance Orbiter NASA.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal AGU Geophysical Research Letters, menunjukkan perangkap dingin ini mencakup beberapa kantong yang terkonsentrasi di sekitar kutub selatan bulan.
Dari laporan AGU Geophysical Research Letters, setidaknya luas perangkap karbon dioksida mencapai 204 kilometer persegi. Area terbesarnya berada di Kawah Amundsen yang menampung 82 kilometer persegi perangkap dingin.
ADVERTISEMENT
Tercatat daerah ini memiliki suhu secara konstan tetap di bawah 60 derajat kelvin atau sekitar minus 213 derajat celsius.
Meski demikian, para peneliti menyatakan keberadaan semua perangkap dingin karbon dioksida tidak menjamin mengandung karbon dioksida padat.
Yang jelas temuan ini meningkatkan kemungkinan misi di masa depan untuk dapat menemukan karbon dioksida dalam bentuk es di Bulan. Pun demikian keberadaan perangkap karbon dioksida ini juga memungkinan akan berdampak pada perencanaan eksplorasi Bulan di masa depan dan kebijakan internasional mengenai sumber daya sebagai modal manusia tinggal lama di sana. (ace)