Penemuan Kapal Laut yang Sempat Hilang di Segitiga Bermuda 95 Tahun Lalu

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
25 September 2020 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kawasan Segitiga Bermuda. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kawasan Segitiga Bermuda. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah kapal laut hilang kontak sesaat setelah memasuki daerah Segitiga Bermuda pada tahun 1925. Kapal beserta awaknya pun lenyap tanpa jejak seketika. Sekitar 95 tahun kemudian, akhirnya kapal tersebut berhasil ditemukan dan diketahui nasibnya.
ADVERTISEMENT
Kapal tersebut adalah SS Cotopaxi yang berangkat dari South Carolina, Amerika Serikat, menuju ke Havana, Kuba. Kapal laut itu berlayar pada tanggal 29 November 1925 ditumpangi 32 orang awak.
Sejak kasus hilangnya kapal laut tersebut, SS Cotopaxi kemudian menjadi mitos dan cerita mistis di tengah masyarakat. Bahkan, dalam sebuah adegan film garapan Steven Spielberg berjudul Close Encounters of the Third Kind (1977), kapal uap SS Cotopaxi dikisahkan muncul di tengah Gurun Gobi, sebuah kawasan gurun di antara China dan Mongolia.
Segitiga Bermuda. Foto: Wikimedia Commons
Cerita-cerita itu masih didengungkan hingga saat ini. Di media sosial misalnya. Ada kisah yang menyebut kapal SS Cotopaxi telah muncul di pantai Kuba dalam keadaan kosong dan masih utuh seperti sedia kala. Beberapa orang kemudian menyebut Cotopaxi sebagai kapal hantu.
ADVERTISEMENT
Setelah hampir satu abad berlalu, sebuah fakta baru muncul dan menunjukkan bahwa kapal SS Cotopaxi tidak benar-benar hilang sebagaimana diceritakan. Kapal laut itu ternyata tenggelam dan bangkainya telah ditemukan seorang peneliti dan penjelajah 'Shipwreck Secret' bernama Michael Barnette.
“Ini sangat menarik. Saya sudah melakukan penyelaman kapal karam yang tak terhitung jumlahnya, namun penemuan kali ini benar-benar menakjubkan,” ujar Barnette, kepada Huffington Post.
Peneliti mengukur dimensi kapal laut yang karam untuk mengidentifikasi kapal tersebut sebagai SS Cotopaxi. Foto: Science Channel
Upaya menemukan kapal SS Cotopaxi melalui jalan panjang dan tidak mudah. Barnette bersama tim mengumpulkan dokumen-dokumen bersejarah, termasuk dokumen dari perusahaan asuransi kapal untuk menemukan panggilan terakhir yang dikirim Cotopaxi pada 1 Desember 1925.
Tim penelitin kemudian memetakan rute kapal, koordinat sinyal, dan petunjuk lainnya, mereka menelusuri situs yang dikenal sebagai 'Bear Wreck', di lepas pantai St. Augustine, Florida.
ADVERTISEMENT
Mereka menemukan sebuah kapal karam yang belum pernah diidentifikasi. Berdasarkan beberapa dokumen dan bukti yang ditemukan di situs Bear Wreck, mereka akhirnya menyimpulkan bahwa kapal itu adalah SS Cotopaxi yang hilang 95 tahun lalu.
“Ada beberapa hal yang mengkonfirmasi identitasnya (SS Cotopaxi), seperti bentuk kapal, panjang dan ukuran boiler. Juga saya melihat kecocokan mesinnya, itu semua konsisten dengan informasi yang kami ketahui tentang SS Cotopaxi,” ujar Barnette.
Pusaran air di Segitiga Bermuda (Foto: Andrew/Flikcr)
St. Augustine sendiri sebenarnya tidak termasuk wilayah Segitiga Bermuda. Daerah Segitiga Bermuda adalah bagian dari samudera Atlantik yang membentang dari Miami ke Bermuda hingga Puerto Riko.
Beberapa orang percaya, di daerah tersebut banyak kapal dan pesawat menghilang secara misterius. Menurut Layanan Kelautan Nasional Amerika Serikat (NOAA), hilangnya beberapa kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda diduga akibat lingkungan ekstrem yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
Menurut Simon Boxall, ahli kelautan dari University of Southampton, daerah Segitiga Bermuda bisa jadi berbahaya tapi bukan karena alasan mistis. Daerah Segitiga Bermuda disebutnya menjadi tempat pertemuan badai, hingga menyebabkan cuaca di sana terbilang ekstrem untuk dilalui kapal laut.