Pengantin Baru Rela Tunda Bulan Madu demi Jadi Relawan Pemakaman Pasien COVID-19

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
25 Desember 2021 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Menjadi relawan pemakaman jenazah pasien COVID-19 bukanlah pekerjaan mudah. Namun, sepasang suami istri yang baru menikah ini rela menjadi relawan dan menunda bulan madu mereka.
ADVERTISEMENT
Adalah pasangan Muhammad Ridzuan Osman dan Nur Afifah Habib. Menurut mereka, pekerjaan yang bisa saja merenggut nyawa mereka itu merupakan sebuah hal mulia yang harus dilakukan di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
Mengutip World of Buzz, Ridzuan dan Afifah merupakan relawan Team Cangkul yang membantu mengubur pasien COVID-19. Diceritakan, pasutri ini bertemu di tim tersebut hingga memutuskan berpacaran. Tak hanya itu, pria berusia 34 tahun itu kemudian mempersunting wanita pujaannya pada awal Desember 2021.
Bukannya berbulan madu dan menikmati waktu berdua, pasutri ini malah memutuskan untuk melanjutkan menjadi relawan lantaran penyebaran COVID-19 di Negeri Jiran tersebut tidak kunjung mereda. Hal inilah yang membuat pasutri tersebut menunda bulan madu mereka.
"Istriku setuju saat memutuskan melanjutkan menjadi relawan dan kami pun kemudian bergegas ke Rumah Sakit Sultan Abdullah menjemput mayat pasien COVID-19 untuk dikuburkan," ucap Ridzuan seperti dikutip dari World of Buzz.
Kisah pasutri menunda bulan madu dan memilih menjadi relawan pengubur mayat pasien COVID-19. (Foto: Facebook/@SAYS).
Sang istri yang bekerja di restoran Korea mengaku tak keberatan menjadi relawan pengubur mayat pasien COVID-19. Meski sangat berisiko dan kotor, ia mengaku senang membantu keluarga pasien yang menginginkan anggota keluarga mereka segera dikubur usai meninggal akibat terjangkit virus mematikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selama menjadi relawan Team Cangkul, Ridzuan dan Afifah telah mengubur 15 mayat pasien COVID-19. Menurut pengakuannya, setelah bergabung selama 3 bulan, ia tidak keberatan memegang cangkul dan menguburkan mayat.
"Saya bergabung di Team Cangkul sejak tiga bulan lalu dan di sini juga saya bertemu suami. Kami kemudian berteman hingga ia melamarku dan kini saya telah menjadi seorang istri," ucap Afifah.
Suka duka menjadi relawan pengubur mayat pasien COVID-19 telah dialaminya. Bahkan, hal inilah yang membuat pasangan suami istri ini menunda bulan madu mereka lantaran ingin selalu membantu keluarga pasien yang ditinggalkan.
Tidak hanya itu saja, pandemi COVID-19 varian Omicron juga menjadi alasan berikutnya yang membuat pasutri ini membatalkan bulan madu mereka. Di samping itu, relawan di tengah pandemi COVID-19 dikabarkan juga tidak terlalu banyak hingga mereka tak tega bersenang-senang di tengah duka yang melanda negaranya.
ADVERTISEMENT
Kini, setelah seminggu resmi menjadi suami istri, Ridzuan dan Afifah menghabiskan waktu bersama di Team Cangkul yang bertugas mengubur mayat pasien COVID-19. Bahkan, kebersamaan pasutri ini menjadi relawan dianggap sudah menjadi bulan madu mereka. (fre)