Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penjual Mi di Vietnam Ditangkap Usai Parodikan Salt Bae, Kok Bisa?
10 September 2022 11:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang penjual mi jalanan di Vietnam ditangkap usai memarodikan Nusret Gokce, chef ternama asal Turki yang akrab disapa Salt Bae . Menurut laporan, penjual mi itu ditangkap karena aksinya dinilai sebagai propaganda anti-negara di Vietnam.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari BBC, penjual mi jalanan itu bernama Bui Tuan Lam. Pria berusia 38 tahun itu awalnya mengunggah video memarodikan gaya Salt Bae, yang mana kemudian dinilai mengejek menteri keamanan publik Vietnam Jenderal To Lam.
Sebelumnya diketahui, To Lam sempat terekam tengah menikmati steak emas dari Salt Bae. Konon, steak-nya diketahui senilai 1.500 poundsterling atau setara Rp25,8 juta. Harga tersebut menuai kritik karena kini di Vietnam banyak yang hidup kesulitan.
Nah, dikira mengejek pejabat tersebut, istri Bui Tuan Lam kemudian menyebut bahwa suaminya "diculik" pada Rabu sore hari oleh polisi, yang selang beberapa jam kembali lagi dengan surat penggeledahan.
Istri Bui mengaku dirinya sudah siap mental bilamana sang suami ditangkap. Pasalnya, ia mengungkap bahwa sang suami sudah sempat dipanggil oleh polisi pada November tahun 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Kepada BBC, Bui yang sehari-hari berjualan mi daging sapi di kota Danang tersebut mengaku ketika itu tidak mengerti sebabnya ditangkap. Ia mengatakan polisi memintanya merahasiakannya.
Pada Rabu, Bui ditangkap karena disebut melanggar pasal 117 mengenai pembuatan dan penyebaran informasi yang menentang negara. Polisi mengaku mereka sudah berkali-kali mengingatkan Bui agar tidak mengunggah video seperti itu.
Apesnya, video Bui alias Green Onion Bae (sebutan dari dirinya sendiri) itu diunggah sehari usai rekaman To Lam makan di restoran Salt Bae di London tersebar.
Video To Lam menimbulkan amarah karena gaji bulanan menteri diketahui hanya 600-800 dolar AS atau setara Rp8,9 juta-11,8 juta, sedangkan harga steak-nya lebih mahal 2-3 kali lipat.
To Lam sendiri sebenarnya sudah dalam pengawasan Asia Human Right Watch selama satu dekade terakhir. Menurut Phil Robertson, sebenarnya To Lam sendiri masih tidak diizinkan meninggalkan Vietnam sejak 2014.
ADVERTISEMENT
Dari sana, disampaikan Robertson, pemerintah Vietnam cenderung mengartikan komentar yang tidak disukai sebagai 'propaganda melawan negara'. Hal tersebut membuat Vietnam jadi salah satu pemerintahan paling sensitif terhadap kritik publik.
"Ejekan adalah bentuk ekspresi yang sah, tidak boleh dianggap sebagai kejahatan," ujar Robertson. (bob)