Perempuan Lembah Hunza, Bisa Melahirkan di Usia 65 dan Tetap Muda Usia 80 Tahun

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
17 September 2021 15:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perempuan Lembah Hunza memiliki keunikan, salah satunya masih bisa hamil dan melahirkan di usia 65 tahun. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan Lembah Hunza memiliki keunikan, salah satunya masih bisa hamil dan melahirkan di usia 65 tahun. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Kecantikan perempuan etnis Hunza di Pakistan sudah mendunia. Ada banyak fakta menarik di balik wanita yang tinggal di negeri sarat akan konflik tersebut. Salah satunya masih bisa hamil di usia 65 tahun.
ADVERTISEMENT
Etnis Hunza bermukim di lembah Hunza, Karimabad di Pakistan. Lembah itu diapit tiga gunung besar yaitu Himalaya, Karakoram, dan Pamir.
Sungai di sana mengalir jernih dan bebas polusi udara. Mereka juga hidup sederhana, penuh senyuman, tidak stres dan tidak mengenal ragu serta gagal.
Dikutip dari Independent, mayoritas penduduk Hunza memeluk agama Islam dengan populasi yang tertinggi bebas dari buta huruf di Pakistan. Di Hunza juga hampir tidak pernah terjadi kriminalitas, tidak ada tempat bagi ekstrimis Islam di komunitas Hunza.
Akan tetapi umur yang dimiliki sehingga tampak cantik terus lantaran mereka panjang umur. Warga di Hunza ini memiliki umur lebih panjang ketimbang lainnya, bahkan ada yang sampai 160 tahun.
Perempuan Lembah Hunza memiliki keunikan, salah satunya masih bisa hamil dan melahirkan di usia 65 tahun. Foto: istimewa
Usut punya usut, ternyata perempuan etnis Hunza memiliki kebiasaan hidup sehat yang juga patut kita terapkan. Mereka makan secara teratur dua kali dalam sehari. Yang dikonsumsi adalah makanan alami yang dihasilkan dari tanah mereka seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu, dan keju.
ADVERTISEMENT
Yang juga menarik, 99 persen etnis Hunza juga merupakan vegetarian. Mereka hanya makan daging saat acara pesta suku saja. Makanan di sana juga tentu tidak mengandung bahan penyedap rasa atau kimia.
Etnis Hunza memiliki sebuah tradisi, selama periode 2 hingga 4 bulan tiap tahunnya, etnis Hunza hanya minum jus dari buah aprikot. Ini tradisi lama yang sampai sekarang masih dilestarikan.
Ada sebuah ramuan, mereka menyebutnya tumuru, yaitu berupa teh herbal yang diseduh dengan air mendidih yang berasal dari air es pegunungan. Minuman itu yang disebut membuat kulit mereka halus.
Karena mayoritas muslim, masyarakat etnis Hunza suka berpuasa, seminggu dua kali. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa mereka puasa di musim semi.
ADVERTISEMENT
Masyarakat etnis Hunza juga sangat menyukai olahraga. Mereka suka berjalan kali saat bepergian. Dalam hidupnya mereka juga pekerja keras dan tidak suka bermalas-malasan. Kesehariannya diisi dengan mengerjakan ladang serta memelihara hewan ternak.
Penduduk di sana hampir seluruhnya berpendidikan. Angka melek huruf etnis Hunza mencapai 77 persen. Angka melek huruf perempuan Hunza mencapai 90 persen. Sementara angka melek huruf secara nasional di Pakistan sekitar 58 persen dengan kesenjangan yang jauh antara perempuan dan pria.
Menurut sejarah, etnis Hunza berasal dari Baltir, sebuah desa yang ditemukan ketika pasukan Alexander Agung yang dalam keadaan terluka dan sakit ditinggalkan di desa itu.
Atas sejumlah kebiasaan sehat itu, hingga usia 60-an tahun wanita di sana masih terlihat cantik, lebih muda dari usianya serta belum menopause. Bahkan banyak yang sudah usia 85 tahun juga masih kelihatan muda.
ADVERTISEMENT
Cerita keunikan kaum hawa dari Pakistan itu menarik perhatian publik ketika diposting kembali oleh akun @milenialfact di Instagram. Beberapa warganet dengan nada guyon melontarkan komentar.
“Otw Pakistan,” kata @akyaadji214.
“Takutnya ngegombal nenek-nenek,” ungkap @ngaberslol.
“Ketika lu hidup di tempat asri tanpa polusi,” timpal vakoth_a. (ace)