news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perjalanan Pisang Goreng Gosong Bu Nanik: Dulu Diledek, Kini Banyak Diburu

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
13 November 2020 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pisang Goreng Madu Bu Nanik. Foto: instagram @pisanggorengmadubunanik
zoom-in-whitePerbesar
Pisang Goreng Madu Bu Nanik. Foto: instagram @pisanggorengmadubunanik
ADVERTISEMENT
Sekilas saat melihat penampilan pisang goreng ini mungkin terkesan tak menarik. Bentuknya bulat dan gosong. Namun, siapa sangka ternyata banyak orang yang rela antre lama demi bisa merasakan camilan pisang goreng madu ini.
ADVERTISEMENT
Nanik Soelistiowati (65) adalah sosok di balik kenikmatan pisang goreng madu ini. Memulai usaha di tahun 2007 karena ketidaksengajaan, 10 tahun kemudian menjadi salah satu Merchant Go-Food Terlaris.
Sebelum memulai usaha pisang goreng madu, ia adalah pengusaha katering yang menghasilkan 1.500-2.000 porsi perharinya untuk karyawan hotel-hotel bintang lima.
Nah, untuk mempertahankan usahanya, beliau selalu melakukan inovasi agar punya menu variatif dan pisang menjadi salah satu pilihan buahnya. Saat itu Nanik sering menemukan pisang-pisang yang selalu tersisa tak dimakan. Kemudian, ia iseng-iseng menggoreng pisang sisa catering tersebut.
Nanik Soelistiowati, pemilik gerai camilan Pisang Goreng Madu Bu Nanik. Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan
Karena ibunya menderita diabetes, ia tak memakai gula dan memilih madu ke dalam adonannya. Nanik pun mencoba menjadikan racikan pisang goreng madunya sebagai snack catering.
ADVERTISEMENT
“Masa pisang goreng gosong dikasih ke orang?” feedback pertama yang diterima Nanik ketika menawarkan pisang goreng racikannya pada tahun 2005.
Sempat mendapat penolakan dari staf hotel rekanan kateringnya, tak membuat Nanik tak patah arang. Dia yakin kualitas rasa bisa menutupi kekurangan makanan racikan ini dari segi tampilan. Saat itu ia berpikir staf yang menolak tidak sempat merasakan pisang goreng madunya.
“Setelah dimakan, kok malah enak, nggak ada di luaran. Ini kan nggak bisa dicari di tempat lain, tidak seperti risol dan lemper yang memang sudah banyak dijual. Mereka bilang sama petugas saya, katanya, 'Tolong bilang Bu Nanik untuk buatkan lagi pisang gorengnya ini, soalnya enak. Kami nggak nemu di tempat lain. Nanti snack-nya pisang gosong ini aja terus, jangan yang lain',” ujar Nanik.
Foto: @pisanggorengmadubunaniek
Dari situ, kelezatan pisang goreng madu Bu Nanik menjadi perbincangan dari mulut ke mulut. Di tahun 2007, Nanik memberanikan diri menjual pisang gorengnya dengan gerobak. Secara perlahan ia mulai meninggalkan bisnis catering yang sudah dirintis selama 22 tahun.
ADVERTISEMENT
Tantangan paling besar bagi Nanik saat itu adalah membangun kepercayaan pelanggan. Butuh usaha ekstra menggaet calon pelanggan baru.
“Dalam satu hari, rasanya mau jual 20 biji saja nggak bisa. Susah sekali. Setiap kali saya potong-potong kasih tester, pengunjung pasti bingung dan bilang, 'Ini apaan sih pisang bentuknya kok aneh gosong dan jelek', pokoknya susah sekali laku,” ungkapnya.
Dengan usaha yang gigih dan keuletan, Nanik pun akhirnya bisa membangun kepercayaan pelanggan. Bisnis pisang goreng madunya booming pada 2014.
Antrean di camilan Pisang Goreng Madu Bu Nanik. Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan
“Jadi memang ada proses yang harus saya usahakan,” kata Nanik yang membuka toko di area Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Saat ini Nanik bisa menjual dua truk pick-up penuh pisang setiap hari. Di hari biasa, dia bisa mendapatkan hingga 1.200 pelanggan dan 60 persennya berasal dari pesanan ojek online.
ADVERTISEMENT
“Hari Sabtu dan Minggu antrean kita bisa sampai 1700 nomor dalam sehari,” tutup Naniek yang menolak memberi tahu omsetnya.
Kini usahanya tak hanya mejajakan pisang goreng madu, Nanik melakukan inovasi dengan menawarkan camilan seperti, nanas goreng madu, cempedak goreng madu, goreng-gorengan lainnya, hingga nasi bakar. (mon)