Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pernah Hits pada Zamannya, 5 Bahasa Gaul Ini Mulai Terlupakan
1 April 2022 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pergaulan, biasanya timbul bahasa yang populer digunakan meski sejatinya tidak ada pada kamus. Bahasa tersebut biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata agar terdengar lebih keren.
ADVERTISEMENT
Adapun kata-kata dari bahasa gaul biasanya berupa modifikasi bahasa Indonesia atau serapan kata asing yang juga sedikit diubah. Bisa pula kata tersebut benar-benar baru, sebelumnya tidak ada sama sekali.
Hanya saja, seiring berjalannya waktu, pergaulan juga ikut berubah. Bahasa gaul baru pun bermunculan, sementara yang lama, walau masih ada yang menggunakannya, juga mulai terlupakan.
Berangkat dari sana, mengutip dari balasan utas viral yang dibuat akun @aishakinaaa di Twitter, berikut lima kata dalam bahasa gaul yang mulai terlupakan.
1. Woles
Sebelum woles, sejatinya kata slow dari bahasa Inggris diserap dan dimodifikasi menjadi ‘selow’ sebagai bahasa gaul. Hanya, beberapa orang kemudian membalik kata selow menjadi woles.
Keduanya memiliki arti yang sama, yakni santai atau tidak terlalu tergesa-gesa. Hanya saja, kini pemakaian ‘woles’ semakin berkurang dan bahkan mulai tersusul ‘selow’ yang menjadi pendahulunya
ADVERTISEMENT
2. Keles
Kata kali, dalam KBBI, berarti kata seru untuk memberi tekanan atau menyungguhkan. Kata tersebut merupakan bahasa percakapan, biasa diletakkan di akhir kalimat. Keles pun memiliki arti demikian.
Faktanya, keles merupakan plesetan dari kali. Jadi, dalam pergaulan, ketika orang mengatakan ‘ya kali’ maka diganti menjadi ‘ya keles’. Hanya saja, sekarang sudah jarang digunakan.
3. Madesu
Kata madesu merupakan akronim dari masa depan suram. Biasanya, kata tersebut disematkan kepada seseorang yang tidak mau berusaha meski hidupnya susah, sehingga dinilai memiliki masa depan yang suram.
Hanya saja, sekarang sudah mulai jarang digunakan. Terlebih dengan masuknya kata asing seperti quarter life crisis yang terdengar lebih keren dan menari, kata-kata madesu mulai ditinggalkan
ADVERTISEMENT
4. EGP
Sama seperti madesu, kata EGP merupakan sebuah akronim dari ‘emang gua pikirin’. Dari kepanjangannya, kata tersebut memiliki arti bahwa seseorang yang enggan peduli dengan hal yang terjadi.
Semakin populer usai dibuat lagu oleh Maia (oleh David Fanreza di kalangan anak game), kata EGP sering digunakan di era 90-an hingga 2000-an awal. Namun, kini sudah mulai jarang dipakai orang-orang.
5. Kamseupay
Kata kamseupay sejatinya sudah ada sejak tahun 70-an, tapi kemudian kembali populer berkat sinetron di salah satu stasiun televisi lokal. Kamseupay sendiri merupakan akronim dari ‘kampungan sekali, euh, payah.’
Kata tersebut dulu menjadi bahasa gaul yang begitu populer, bahkan sehari-hari digunakan. Sayangnya, kini kata tersebut sudah ditinggalkan meski beberapa orang masih menggunakannya untuk bercanda. (bob)
ADVERTISEMENT