Tak Punya Uang, Pria Ini 13 Tahun Cuci Darah Pakai Alat Sederhana Buatan Sendiri

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
15 Juli 2021 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Semenjak tabungannya ludes, Hu Songwen membuat alat cuci darah sendiri dan bertahan hidup selama 13 tahun. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Semenjak tabungannya ludes, Hu Songwen membuat alat cuci darah sendiri dan bertahan hidup selama 13 tahun. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria di China bernama Hu Songwen harus menjalani cuci darah akibat penyakit ginjal yang dideritanya dengan alat buatan sendiri. Namun sebelum membuat alat sendiri, setidaknya tiga kali seminggu dia harus ke rumah sakit untuk mencuci darah akibat ginjalnya yang sudah tak berfungsi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Daily Mail, Songwen didiagnosis penyakit ginjal pada 1993. Saat itu ia masih menjadi mahasiswa. Penyakit ginjal itu membuat limbah sisa metabolisme tubuh tidak dapat disaring dari darah. Dia pun terpaksa rutin mencuci darahnya yang tentu biayanya tak murah.
Sekali cuci darah, Songwen harus mengeluarkan 60 Yuan (Rp93 ribu). Maka dalam seminggu dia harus keluar biaya 180 Yuan. Rutinitas cuci darah itu dilakukan selama enam tahun di rumah sakit yang membuat tabungannya ludes.
Sekitar tahun 2000, warga Qurang, Provinsi Jiangsu itu kemudian membuat keputusan gila sekaligus nekat. Selain karena tak ada uang, fasilitas kesehatan di tempat tinggalnya sangat minim, maka dia membuat sendiri alat pencuci darah.
Meski dua temannya menggunakan alat yang sama meninggal dunia, namun Songwen tetap nekat menjalani cuci darah dengan alat tersebut.
ADVERTISEMENT
Mesin buatan Songwenb bekerja seperti ginjal eksternal, yang terdiri dari dua kompartemen yang dihubungkan oleh sebuah membran. Setelah itu darah dipompa menggunakan setengah mesin, sementara cairan dialisis dipompa melalui setengah lainnya.
Dia membuat cairan dialisis dengan mencampur kalium klorida, natrium klorida dan natrium karbonat hidrogen (bikarbonat) ke dalam air murni.
Untuk pengobatan, ia memasukkan dua selang kecil ke lengannya, yang terhubung ke mesin. Darah dipompa keluar dari lengannya melalui salah satu selang, disaring dan kemudian kembali ke tubuhnya melalui selang satunya lagi.
Penyakit ginjal yang diderita Songwen membuat kandungan mineral kalium dan natrium dalam darahnya amat tinggi. Maka ia menciptakan metode cuci darah sendiri agar kadar kalium dan natrium tubuhnya sama dengan kadar pada manusia sehat.
ADVERTISEMENT
Ketika cairan memasuki mesin, kelebihan mineral didorong keluar dari darah dan mengalir menembus membran. Dengan cara ini, limbah-limbah dari darah dapat disaring lalu dibuang. Darah yang sudah bersih dipompa masuk kembali ke dalam tubuhnya.
Dokter sudah memperingatkan bahwa metode Songwen ini jelas tidak sepenuhnya aman. Ada risiko infeksi serius serta komplikasi karena tidak menggunakan air yang steril untuk membuat cairan dialisisnya.
Pemerintah China sendiri yang mengetahui kabar ini langsung menawarkan bantuan. Namun Songwen menolak karena layanan rumah sakit jauh dari rumahnya.
Meski begitu hingga 2013 lalu, Songwen masih bertahan hidup dengan alat cuci darah buatan sendiri. Hingga kini tak diketahui kelanjutan Songwen setelah itu.
Di sisi lain, kejadian ini menarik perhatian publik ketika diposting kembali akun @faktawowinfo. Ada warganet yang memuji aksi Songwen, namun ada juga yang merasa prihatin dengan Songwen.
ADVERTISEMENT
"Ya Allah kasian banget," ujar @fitrianggraini5050.
"Smart bgt. Mungkin kalo ada yg mensponsori bisa produksi massal. Jadi alkes yg murmer deh. Tapi kadang kalo udah urusan komersil bisa jadi mahal deng. haha," celetuk @rindhagils.
"The power of kepepet," tambah @angreaniyuli. (ace)