Konten dari Pengguna

Terkenal Badung, 5 Alasan Ilmiah Kucing Oren Memang Spesial

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
5 Juli 2022 10:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kucing. Foto: Alexas_Fotos from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Kucing. Foto: Alexas_Fotos from Pixabay
ADVERTISEMENT
Kelakukan unik kerap kali dijumpai pada kucing dengan warna bulu oranye. Salah satu sifat yang meningkatkan popularitas kucing oren adalah badung alias nakal, tak kenal takut sehingga kerap kali menimbulkan masalah.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kucing oren secara ilmiah ternyata memang lebih spesial ketimbang yang lainnya. Hewan berbulu oren yang sering kali dinilai menggemaskan oleh para pecintanya tersebut punya beberapa karakteristik yang jarang atau tidak dimiliki kucing lain.
Misalnya tingkat kemunculan kucing oren, terbanyak ada pada ras-ras seperti persia, munchkin, american, bobtail, british shorthair, bengal, maine coon, abyssinian, dan egyptian mau.
Lalu ciri khasnya adalah memiliki empat pola berbeda, dari klasik yang biasa ditemukan pada kucing rumahan, makarel atau berbelang bak harimau, tutul seperti pada macan tutul, dan agouti atau alias perpaduan belang-tutul.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut setidaknya lima alasan ilmiah yang membuat kucing oren lebih spesial dari yang lain.
Seekor kucing liar terlihat di sebelah tempat penampungan bergerak yang terbuat dari ban bekas di Kairo, Mesir. Foto: Amr Abdallah Dalsh/REUTERS

1. Lebih agresif

Dokter hewan asal San Diego Humane Society Gary Weitzman, lewat buku How to Speak Cat, menyebutkan kucing oren cenderung lebih agresif ketimbang yang lain. Karenanya, kucing oren suka mengoceh dan aktif memperlihatkan ketertarikan terhadap sesuatu.
ADVERTISEMENT
Journal of Applied Animal Animal Welfare Science terbitan University of California mensurvei 1.200 pemilik kucing, mendapati warna berkaitan dengan sifat kucing. Kucing berwarna putih-oranye-hitam cenderung lebih agresif daripada yang lain.

2. Semuanya merupakan kucing tabi

Tabi bukanlah ras, melainkan pola bulu kucing domestik yang belang atau loreng-loreng seperti macan. Kucing tabi memang tidak semuanya berwarna oranye, tapi bisa dipastikan kucing oren berjenis tabi.
Sebab, semua kucing oren memiliki motif tabi pada tubuhnya. Empat pola tabi pun bisa ditemukan pada kucing-kucing oren.
Pecinta kucing di acara CatFest, Senayan Park, Jakarta, Sabtu (13/11/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

3. Didominasi pejantan

Mengutip Science Focus, kucing oren didominasi oleh pejantan. Total 80 persen dari kucing oren adalah jantan. Hal tersebut disebabkan oleh kucing oren betina punya dua kromosom X, sementara jantan hanya satu.
ADVERTISEMENT
Warna oranye pada kucing oren berasal dari kromosom X. Menjadi sulit menghasilkan kucing oren betina karena mereka butuh dua kromosom X, sedangkan yang jantan hanya butuh satu.

4. Pigmen yang sama dengan manusia

Kucing oren memiliki pigmen yang sama dengan manusia rambut merah. Disebut sebagai pheomelanin, unsur genetik tersebut yang menyebabkan pigmentasi merah ke oranyean pada rambut hingga bibir.
Sama juga dengan manusia rambut merah, kucing oren cenderung memiliki bintik-bintik yang tersebar di sepanjang wajah. Biasanya hal tersebut tidak berbahaya, tapi tiap perubahan pigmentasi perlu pemeriksaan dokter.

5. Lebih manja

Mengutip dari Caster, hasil survei menyebut kucing oren terkenal lebih manja dari kucing-kucing lain. Sangat senang disayangi, kucing oren dinilai haus akan perhatian dari manusia.
ADVERTISEMENT
Sifat manja akutnya tersebut membuat kucing oren kerap mengeong-ngeong, membuntuti, hingga mengusap-usapkan badan ke pemilik. Hanya, hal tersebut juga tergantung pada ras, jenis kelamin, lingkungan, dan manusia yang mengelilinya. (bob)