Waspada Corona, 5 Alternatif Salam yang Populer di Luar Negeri

Ilustrasi Namaste yang bisa jadi alternatif salam di tengah kekhawatiran corona. (Foto: Commons Wikimedia)

Merebaknya Virus Corona (COVID-19) hingga kini masih menjadi kekhawatiran dunia. Hal inilah juga turut mengubah kebiasaan interaksi sosial di masyarakat, salah satunya berjabat tangan.

Tak hanya di Indonesia, jabat tangan merupakan budaya yang mencerminkan keakraban. Namun, hal ini tampaknya akan dihindari masyarakat setelah penyebaran Virus Corona. Sebab, para ahli kesehatan menjelaskan bahwa jabat tangan bisa menjadi salah satu cara penyebaran virus mematikan tersebut.

Akibatnya, beberapa orang memilih menggunakan salam dengan cara lain sebagai pengganti jabat tangan. Namun, jauh sebelum itu, sebenarnya ada cara memberi salam dari berbagai negara selain jabat tangan. Salam ini bisa menjadi alternatif di tengah kekhawatiran tertular Virus Corona.

1. Gong Shou

Untuk mencegah penularan Virus Corona, Beijing menginstruksikan cara menyapa baru kepada warganya. Sapaan tersebut disebut dengan Gong Shou, yaitu dengan menggabungkan kepalan tangan kanan di telapak tangan yang terbuka. Cara tersebut merupakan gestur tradisional yang sudah mengakar selama ribuan tahun di China.

2. Salam Siku

Ahli Bedah Amerika Serikat, Jerome Adams baru-baru ini memperkenalkan salaman siku sebagai alternatif untuk menghindari penularan Virus Corona. Salam tersebut diperkenalkan dalam konferensi pers di Connecticut, negara bagian Amerika Serikat. Salam ini pun saat ini menjadi tren di tengah merebaknya wabah Corona.

3. Namaste

Ilustrasi Namaste yang bisa jadi alternatif salam di tengah kekhawatiran corona. (Foto: PxHere)

Cara lain yang bisa dilakukan sebagai salam selain jabat tangan yaitu Namaste. Salam ini biasa dilakukan oleh umat Hindu di India. Gestur salam ini yaitu dengan cara merapatkan kedua telapak tangan dengan memposisikannya di depan dada. Dalam melakukan salam ini, posisi badan pun sedikit membungkuk.

4. Salam Kaki

Para menteri OPEC (Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak) biasanya akan saling berjabat tangan dan pelukan saat bertemu. Hal itu merupakan wujud persaudaraan. Namun, mereka baru saja mendapat imbauan berupa larangan jabat tangan dan berpelukan.

Hal itulah yang kemudian memicu munculnya salam kaki sebagai alternatif untuk menyapa. Caranya, cukup dengan saling menempelkan telapak kaki.

5. Menjulurkan Lidah

Orang-orang di Tibet memberi salam kepada orang lain dengan menggunakan lidah. Cukup dengan menjulurkan lidah kepada orang yang disapa. Budaya ini sebenarnya mulanya dimaksudkan untuk menunjukkan lidahnya tidak berwarna hitam yang berarti bukan reinkarnasi dari raja terdahulu.

Itulah lima salam populer di dunia yang bisa menjadi alternatif pengganti jabat tangan di tengah penyebaran Virus Corona. Mana yang lebih membuat tertarik mencoba? (zhd)