4 Cara yang Bisa Dilakukan Ortu Memfilter Tayangan yang Sesuai Usia Anak

Konten Media Partner
24 Desember 2023 8:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak sedang menonton televisi. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Anak sedang menonton televisi. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Perkembangan digital saat ini berpengaruh pada mudahnya anak usia dini melihat tontonan, baik itu di televisi, dan media sosial seperti YouTube dan lainnya. Tontonan yang dilihat anak saat ini akan sangat berpengaruh terhadap tahapan perkembangan mereka.
ADVERTISEMENT
"Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang menjadi akar terbentuknya peradaban bangsa. Maka sebagai orang tua kita harus dapat memilah tontonan yang sesuai dengan usia anak," ujar Andini Hardiningrum, S.Pd.,M.Pd, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa, Minggu (24/12).
Menurut perempuan yang kerap disapa Dini ini mengungkapkan, gencarnya persaingan dalam industri penyiaran, maka channel YouTube maupun saluran televisi saling berlomba untuk dapat membuat konten yang diminati oleh anak usia dini.
"Konten yang mendapat rating tinggi karena diminati masyarakat, maka konten itulah yang selalu diproduksi meskipun tayangan tersebut tidak sesuai dengan usia anak atau bahkan mengandung unsur yang tidak mendidik," jelasnya.
Persaingan dalam dunia industri membuat filter tontonan yang sehat untuk anak pun tidak terpenuhi. Berbeda dengan orang dewasa yang mampu memfilter tontonan yang dilihat, pada anak usia dini kemampuan tersebut belum muncul sehingga perlu pendampingan dari orang tua.
ADVERTISEMENT
"Menurut teori dikatakan bahwa anak usia dini adalah peniru ulung yang berarti tontonan yang dilihat akan sangat berbahaya bila isi atau konten tidak sesuai kodrat anak. Seperti konten kekerasan, pornografi, percintaan dan hal negatif lainnya. Konten tersebut mengandung adegan kekerasan atau perilaku negatif yang secara tidak langsung akan ditiru oleh anak," terangnya.
Dan hal ini berbahaya apabila diperagakan oleh anak dalam dunia nyata. Menyikapi permasalahan ini salah satu upaya yang dapat dilakukan orang tua adalah memfilter tontonan yang ditonton oleh anak usia dini di rumah.
Diharapkan dengan memfilter tontonan yang akan dilihat oleh anak, maka anak akan mendapatkan manfaat positif dari konten atau acara yang sudah ia tonton yang sesuai dengan usianya.
ADVERTISEMENT
"Upaya yang dapat dilakukan orang tua untuk memfilter tontonan anaknya dapat dilakukan dengan empat cara. Pertama, orang tua menonton siaran digital bersama anak. Dengan cara ini, orang tua bisa mengetahui acara apa saja yang ditonton anaknya," ujarnya.
Apabila dipastikan ada anak yang menonton acara yang tidak sesuai dengan usianya, sebaiknya orang tua segera mengambil tindakan dengan meminta anak untuk mengganti acara tersebut dan menyadarkan anak dengan menjelaskan secara singkat isi acara yang dilarang tersebut.
"Kemudian, upaya yang kedua adalah dengan orang tua menuliskan jadwal siaran di televisi yang khusus untuk anak. Dengan menuliskan jadwal acara televisi maka orang tua dapat menentukan waktu boleh tidaknya anak menonton tayangan televisi terutama yang sesuai dengan usia anak. Ketika orang tua sudah mengetahui jadwal tayangan televisi, orang tua dapat mengetahui isi acara atau tayangan sehingga bisa memfilter tayangan tersebut untuk anak," terangnya lagi.
ADVERTISEMENT
Jika ditemukan bahwa acara televisi pada jam tertentu tidak sesuai dengan usia anak maka orang tua dapat mengalihkan dengan membuat kegiatan edukasi sendiri antara anak dan orang tua.
"Selanjutnya, upaya ketiga yang dapat dilakukan orang tua adalah mempersiapkan aplikasi yang sesuai dengan usia anak. Aplikasi yang dimaksud di sini adalah aplikasi yang gratis maupun berbayar," tukasnya.
Aplikasi gratis yang bisa digunakan adalah YouTube Kids di mana aplikasi ini memang dibuat khusus untuk tontonan anak-anak agar anak mendapatkan tayangan yang sesuai dengan usianya.
"Upaya keempat adalah dengan membatasi jam anak dalam mengakses tontonan digital. Orang tua harus disiplin dalam melakukan aturan ini agar anak tidak kecanduan tontonan secara terus menerus. Orang tua dapat memberikan permainan yang dapat mengalihkan anak dari tontonan yang diakses melalui gadget," pungkasnya.
ADVERTISEMENT