7 Penari asal Surabaya Wakili Indonesia di Final Dance World Cup 2019

Konten Media Partner
28 Juni 2019 6:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
7 penari yang akan mewakili Surabaya di Portugal. Foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
7 penari yang akan mewakili Surabaya di Portugal. Foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Tujuh penari remaja asal Surabaya akan berangkat ke Portugal pada Jumat (28/6) untuk mengikuti final Dance World Cup 2019 yang digelar di Kota Braga. Tujuh penari yang tergabung dalam Sanggar Tari Tydif Surabaya ini akan membawakan empat tari kreasi Sparkling Surabaya pada ajang yang berlangsung selama 28 Juni-6 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
"Ini kesempatan berharga. Kompetisi tari ini diikuti lebih dari 20 ribu kompetitor usia 4-25 tahun dari 62 negara yang sebelumnya mengikuti kualifikasi di negara masing-masing," ujar Fauzan Abdillah, pegiat budaya bidang film sekaligus founder dari RAAW Cultura kepada Basra, Kamis (27/6).
Pada final tahun ini, Indonesia berhasil meloloskan empat tari kreasi Sparkling Surabaya. Ada pun ketujuh penari yang akan berkompetisi di Portugal itu, antara lain:
Empat tari kreasi Sparkling Surabaya akan ditampilkan di Kota Braga, Portugal. Foto: Masruroh/Basra
Selain berkompetisi, nantinya para penari juga akan menggarap film bertema tari arahan Fauzan, sebagai bentuk diplomasi budaya untuk melestarikan budaya Indonesia dan mempromosikan seni budaya Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
''Ajang ini juga menjadi misi diplomasi budaya sejak final Dance World Cup di (tahun) 2015 yang digelar di Rumania," kata Fauzan.
Sementara itu, Diaz Tiarni selaku pemilik dan koreografer dari Sanggar Tari Tydif optimis dapat melihat penari Indonesia berjaya di tahun ketiga partisipasinya di final Dance World Cup. Keyakinan itu bukan tanpa dasar.
Sebab, RAAW Culture dan Studio Tydif Surabaya sudah pernah meraih juara ke-4 saat keikutsertaan mereka yang pertama di Rumania, tahun 2015. Tim penari yang saat itu berusia 13-23 tahun turun di kategori Senior Quartet/Quad National & Folklore Dance, membawakan Sparkling Surabaya.
Pada tahun 2018 di Spanyol, prestasi mereka meningkat dengan raihan medali perunggu untuk Tari Pojok Pasar Kembang (kategori Junior Solo National & Folklore Dance). Sementara untuk aksi Tari Kembang Jepun (Senior Duet/Trio National & Folklore Dance) dan Tari Suramadu (Senior Small Group National & Folklore Dance), mereka meraih peringkat ke-4.
ADVERTISEMENT
''Sejak Februari sudah latihan, dan bulan Mei lebih intensif latihannya. Mudah-mudahan anak-anak dapat memberikan hasil yang terbaik," tukasnya.
(Reporter: Masruroh/Editor: Windy Goestiana)