Aksi Sepenuh Hati Anak-anak di Surabaya untuk Anak Palestina

Konten Media Partner
6 April 2024 13:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahdi, dalam aksi memperingatai hari Al Quds Internasional di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Mahdi, dalam aksi memperingatai hari Al Quds Internasional di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumat (5/4) kemarin diperingati sebagai hari Al quds internasional yaitu hari Jumat terakhir di bulan Ramadan yang dicanangkan sebagai hari internasional untuk pembelaan terhadap bangsa Palestina. Memperingati hari Al quds, warga Surabaya dan sekitarnya menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di Jalan Dr Soetomo.
ADVERTISEMENT
Dalam aksi yang digelar Jumat sore itu diikuti pula sejumlah anak-anak. Mengenakan berbagai atribut dukungan terhadap Palestina, anak-anak itu ikut meneriakkan kecaman terhadap serangan brutal Israel ke Palestina yang masih terus berlangsung hingga saat ini.
Dari sekian banyak anak yang ikut aksi tersebut, ada Mahdi. Mengenakan kaus hitam bertuliskan 'We Stand With Palestina' disertai ikat kepala berwarna biru tua bertuliskan lafaz Allah, siswa SMP tersebut terlihat semangat meneriakkan berbagai kecaman untuk Israel.
Mahdi mengaku tergerak ikut aksi bela Palestina ini karena mengaku tak tega saat melihat di media sosial anak-anak Palestina jadi korban serangan brutal Israel.
Fadil Abbas.
"Banyak anak-anak Palestina jadi korban, kehilangan orang tua, dan kelaparan. Ada juga yang sampai berdarah-darah terkena serangan (Israel), bahkan banyak yang meninggal," tutur pelajar asal Bangil, Pasuruan.
ADVERTISEMENT
Maka ketika orang tua Mahdi mengajaknya ke Surabaya ikut aksi bela Palestina, Mahdi langsung bersedia. Menempuh perjalanan naik motor sekitar 2 menuju Kota Surabaya di tengah teriknya sinar matahari, tak menyurutkan semangat Mahdi. Saat tiba di lokasi aksi Jumat sore, Mahdi harus rela diguyur hujan deras yang sempat mengguyur Kota Pahlawan.
Bagi Mahdi, apa yang dilakukannya tak sebanding dengan penderitaan yang harus dialami anak-anak Palestina akibat serangan Israel. Meski sedang berpuasa Mahdi cukup semangat mengikuti aksi tersebut.
"Kepanasan terus kehujanan nggak seberapa dibanding nasib anak-anak Palestina," tukasnya.
Jika Mahdi datang dari Bangil, maka lain halnya dengan Fadil Abbas. Siswa kelas V SD ini berasal dari Surabaya. Bersama sang ayah, Fadil juga ikut aksi bela Palestina tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya Mahdi, Fadil mengaku tak ada paksaan untuk mengikuti aksi tersebut. Semuanya datang dari hati.
"Nggak dipaksa, nggak diajak juga, saya yang mau sendiri, ikut ayah, untuk Palestina," tegas Fadil.