Aplikasi Belajar Planet dengan Augmented Reality Menang di Ajang Nasional

Konten Media Partner
14 Januari 2021 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Devaldi Akbar Suryadi, satu dari lima mahasiswa Unusa yang membuat aplikasi belajar planet dengan Augmented Reality (AR). Foto-foto: Masruroh/Basra 
zoom-in-whitePerbesar
Devaldi Akbar Suryadi, satu dari lima mahasiswa Unusa yang membuat aplikasi belajar planet dengan Augmented Reality (AR). Foto-foto: Masruroh/Basra 
ADVERTISEMENT
Lima Mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) meraih juara satu Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa LO KREATIF 2020 (LoKreatif 2020). Lomba ini diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Lima mahasiswa yang meraih juara antara lain Devaldi Akbar Suryadi, Rr. Fadila Kusumaning Ayu, Nur Fauziah, Zahrotul Jannah, dan Tri Nadia Ningsih. Kelima mahasiswa ini membuat aplikasi Planetarium Glass.
Planetarium Glass merupakan salah satu aplikasi pembelajaran planet-planet di masa pandemi COVID-19 dengan teknologi Augmented Reality (AR).
Salah satu mahasiswa, Devaldi Akbar Suryadi menjelaskan ide ini berawal dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang tidak lolos sehingga pihaknya coba maju ikut lomba ini.
"Dari kegagalan itu kami terus mengembangkan aplikasi ini untuk akhirnya kami lolos dan masuk semi final," ucap Devaldi kepada Basra, Kamis (14/1).

Devaldi menjelaskan aplikasi ini untuk membantu pembelajaran anak sekolah dasar tentang planet dengan bantuan aplikasi AR. Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini membuat guru kesulitan dalam pembelajaran sains.
ADVERTISEMENT
"Jadi dengan aplikasi ini siswa akan lebih mudah untuk memahami pembelajaran planet," ucapnya.
Dalam aplikasi Planetarium Glass ke gambar akan keluar objek tiga dimensi (3D) serta penjelasan dari tiap objek.
"Misal kartu objek bumi, akan keluar juga animasi bumi berputar secara tiga dimensi disertai penjelasan planet bumi seperti apa," jelas Devaldi.
Devaldi berharap melalui aplikasi ini dapat membantu literasi anak-anak terutama pada bidang sains di Indonesia yang rendah menurut data PISA oleh OECD.
"Jadi kami ingin membantu anak-anak serta tenaga pendidik untuk belajar bidang sains yang mudah dimengerti apalagi saat pandemi seperti ini," pungkasnya.