Batal Tatap Muka, Sekolah di Surabaya Tetap Daring

Konten Media Partner
7 Januari 2021 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana (kiri) saat rakor pembahasan sekolah tatap muka, Kamis (7/1). Sekolah di Surabaya tetap dilakukan secara daring. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana (kiri) saat rakor pembahasan sekolah tatap muka, Kamis (7/1). Sekolah di Surabaya tetap dilakukan secara daring. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sesuai instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk sementara meniadakan pembelajaran tatap muka, maka Pemkot Surabaya memutuskan sekolah tetap dilaksanakan secara daring atau virtual.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya kalau secara kesiapan, kita siap saja untuk melaksanakan sekolah tatap muka. Tapi sesuai instruksi dari Mendagri yang saya terima tadi pagi, ya sudah sekolah tetap daring," jelas Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, usai rakor pembahasan sekolah tatap muka, Kamis (7/1).
Meski sekolah tetap dilakukan secara daring, namun pria yang kerap disapa WS ini berharap hal tersebut tidak mengurangi kualitas pendidikan.
Kini Pemkot Surabaya, lanjut WS, akan lebih fokus untuk melakukan pantauan sistem pembelajaran secara daring. Untuk itu, pihaknya melibatkan komite serta wali murid.
”Kami melibatkan kepala sekolah, guru, dan komite sekolah. Mereka harus berperan aktif. Harus melihat anak didiknya supaya bisa lebih berkembang dan lebih baik. Itu prinsipnya,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
Selain keputusan dari pemerintah pusat atau Mendagri, ada pertimbangan lain bagi Pemkot Surabaya untuk tetap memberlakukan sekolah daring. Pertimbangan tersebut tidak lain adalah persetujuan orang tua atau wali murid.
Diakui WS jika hanya sedikit orang tua yang menyetujui anaknya kembali ke sekolah di masa pandemi seperti sekarang.
”Data menunjukkan bahwa persetujuan wali murid untuk siswa atau anaknya untuk ikut sekolah tatap muka itu sangat kecil. Padahal sesuai SKB 4 Menteri, persetujuan dari orang tua menjadi salah satu kriteria sekolah tatap muka bisa dilaksanakan," jelas WS.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Surabaya, jumlah wali murid SMP yang setuju sekolah tatap muka hanya 4 persen dari 348 SMP. Sedangkan wali murid SD hanya 15 persen dari 665 sekolah yang setuju sekolah tatap muka.
ADVERTISEMENT