Cegah Kekerasan di Sekolah, Surabaya Gagas Sekolah Ramah Anak

Konten Media Partner
12 April 2019 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deklarasi Sekolah Nyaman dan Ramah Anak di SDN Kapasari VIII Surabaya. Foto : Windy Goestiana
zoom-in-whitePerbesar
Deklarasi Sekolah Nyaman dan Ramah Anak di SDN Kapasari VIII Surabaya. Foto : Windy Goestiana
ADVERTISEMENT
Tahun ini, ada sekitar 130 SD negeri dan swasta di Surabaya yang siap mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Ramah Anak. SDN Kapasari VIII Surabaya adalah salah satunya.
ADVERTISEMENT
Niat baik dari deklarasi Sekolah Ramah Anak ini menurut Rini Winarsih, Kepala Sekolah SDN Kapasari VIII Surabaya, untuk mencegah aksi-aksi perundungan, pelecehan, dan pemerasan yang mengancam keselamatan anak di sekolah.
''Hari ini (12/4) kami mengundang orang tua murid, pihak kepolisian, dan perwakilan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) untuk sama-sama berjanji mewujudkan Sekolah Ramah Anak di SDN Kapasari VIII,'' kata Rini kepada Basra.
Secara konkrit, Rini menjelaskan pihak sekolah sudah berupaya menjadi Sekolah Ramah Anak dengan menghindari pemberian hukuman fisik yang memberatkan siswa. ''Kalau ada siswa yang terlambat masuk kelas kami beri sanksi dengan memungut lima sampah dan memasukkannya ke dalam tempat sampah, lalu mereka bisa masuk kelas. Kadang kami juga minta mereka menyanyikan Indonesia Raya dengan baik dan benar,'' kata Rini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya soal sanksi yang dibuat lebih ringan, tapi pihak sekolah juga konsisten memberi apresiasi pada siswa yang berkelakuan baik. ''Setiap Senin saat upacara akan diumumkan nama-nama siswa yang sudah menjadi teladan di bidang akademik maupun non-akademik. Seperti siswa berprestasi ataupun siswa yang tidak lagi terlambat. Kami apresiasi sekecil apapun pencapaian mereka,'' kata Rini.
Program Sekolah Ramah Anak merupakan inisiatif Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan Surabaya. Tujuan dari proram ini agar Surabaya menjadi pioneer pendidikan ramah anak di Indonesia.
Nantinya, program Sekolah Ramah Anak akan masuk menjadi kurikulum pendidikan dasar SD dan SMP. Dengan begitu, implementasi Sekolah Ramah Anak tidak hanya sekadar seremoni, tapi menjadi bagian dari gaya belajar sehari-hari. (Reporter : Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT