Cegah Pelanggaran, Caleg Muda Titip Spanduk di Warung dan Rumah Warga

Konten Media Partner
11 Maret 2019 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto : Masruroh
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Masruroh
ADVERTISEMENT
Pemasangan spanduk untuk kampanye juga dipilih Almaedawati Erina, caleg DPRD Kota Sidoarjo dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI,red) Dapil 4 Sidoarjo. Kata Alma, spanduk menjadi sarana kampanye efektif untuk menyasar mereka yang belum 'bersentuhan' dengan gadget.
ADVERTISEMENT
Untuk biaya pemesanan spanduk kampanye, wanita berusia 32 tahun itu merinci harga setiap spanduknya sekitar Rp13 ribu sampai Rp15 ribu per meter.
''Spanduk kampanye saya pesan di percetakan di kawasan Surabaya Timur, tidak pesan dari Jakarta. Pemesanan spanduk dari Jakarta biasanya dilakukan teman-teman caleg DPR. Kalau saya cukup pesan di Surabaya saja,'' ujarnya kepada Basra, Minggu (10/3).
Sedangkan desain dari spanduk kampanye miliknya, Alma memakai jasa design editor namun tetap atas persetujuan dirinya sebelum spanduk tersebut di cetak. Adapun pemasangan dari spanduk-spanduk tersebut, dilakukan Alma bersama tim relawannya.
''Saya pasang sendiri dengan tim relawan di Dapil saya. Untuk penentuan lokasi pemasangan kebanyakan saya diskusi dengan tim sebelum pasang. Kadang ada juga yang sepaket cetak dan pasang, kalau seperti itu, penyedia jasanya yang menentukan titik strategis pemasangan spanduk atau baliho,'' jelas wanita yang juga berprofesi sebagai dokter hewan ini.
ADVERTISEMENT
Alma lantas berkisah jika di awal kampanye memiliki pengalaman kurang mengenakan terkait pemasangan spanduk-spanduknya, yakni ditegur Panwas.
"Pernah satu kali ditegur Panwas Pemilu dan diberi penjelasan. Jadi sekarang spanduk saya jarang ada di jalan, tapi saya titipkan warung, rumah relawan atau warga. Karena kalau pasang spanduk kampanye di jalan kebanyakan mengganggu, kecuali bendera saya memang pasang di tepi jalan besar," paparnya.
Meski pernah mendapat peneguran dari Panwas terkait pemasangan spanduk kampanyenya, namun Alma bersyukur spanduknya belum pernah dirusak tangan - tangan tak bertanggung jawab. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)