Cegah Penularan COVID-19 ke Anak dengan Perlengkapan Mandi Khusus Anak

Konten Media Partner
5 Juni 2020 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hygiene kit for kids dari Alit Indonesia.
zoom-in-whitePerbesar
Hygiene kit for kids dari Alit Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tindakan perlindungan pada anak-anak perlu jadi perhatian di masa pandemi corona (COVID-19) seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Mengingat anak-anak adalah salah satu kelompok paling rentan terdampak wabah virus. Salah satu hal yang wajib dilakukan adalah mempraktikkan kebersihan yang baik.
Namun masih banyak anak dan orangtua yang tidak mempraktikan protokol kebersihan. Misalnya mereka masih memakai perlengkapan mandi bersama-sama.
Berangkat dari realita ini, Alit Indonesia pun memberikan bantuan Hygiene Kit for Kids, berupa satu paket perlengkapan kebersihaan diri dan kesehatan untuk anak. Terdiri dari handuk, sabun mandi, sabun cuci tangan, sikat gigi, pasta gigi, hand sanitizer, dan masker.
"Dari hasil temuan kita masih banyak anak-anak yang memakai perlengkapan kebersihan diri bersama anggota keluarga lainnya. Padahal ini bisa menjadi salah satu jalan penularan virus," jelas Direktur Eksekutif Yayasan Arek Lintang (ALIT), Yuliati Umrah, kepada Basra, Jumat (5/6).
Selama pandemi ini, kata Yuli, bantuan hanya untuk keluarga dan secara umum dewasa. Sedangkan kebutuhan pribadi anak-anak, tidak ada yang menyentuh baik pemerintah maupun lembaga non-pemerintah.
ADVERTISEMENT
Selain di bidang kesehatan, hak anak di bidang pendidikan selama pandemi juga tercerabut. Kesempatan anak untuk belajar dan bermain menjadi terhambat. Sementara, para orang tua tidak sepenuhnya mampu mendampingi anak-anak untuk belajar di rumah, maupun bermain bersama untuk mengatasi kebosanan.
"Sehingga kami juga memberikan permainan edukatif kepada anak-anak. Bantuan media edukasi yang diberikan untuk pendidikan dirupakan satu set alat permainan edukatif untuk kelompok kecil anak," imbuhnya.
Permainan edukatif, menurut Yuli, dapat menjadi salah satu sarana menghadirkan kegembiraan pada anak dan sekaligus mengurangi beban pikiran orang tua yang terdampak ekonomi akibat corona.
Apa yang dilakukan Alit Indonesia tersebut diatas dengan menggandeng lintas sektor, lanjut Yuli, merupakan upaya untuk menghadapi dampak corona terutama bagi anak-anak. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program perlindungan anak masa pandemi COVID-19.
Program ini menyasar 670 anak di 8 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, serta dan 2 wilayah di Bali dan Flores. Di Jawa Timur, bantuan ini menjangkau Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Administratif Batu, Kabupaten Malang, Pasuruan, Jember, Banyuwangi dan Sumenep. Sedangkan di Bali wilayah yang akan disasar adalah Gianyar dan Desa Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.
ADVERTISEMENT
"Total jumlah anak yang masuk dalam program ini adalah 1398 anak beserta keluarganya. Anak-anak yang menjadi sasaran target donasi ini merupakan mereka yang selama ini menjadi dampingan Alit Indonesia, dan rentan terhadap kekerasan dan eksploitasi," imbuhnya.
Dalam program sinergi ini mencakup tiga bidang, yaitu kesehatan, kesejahteraan social dan pendidikan. Di bidang kesehatan diwujudkan dengan pemberian bantuan Hygiene Kit for Kids, dan food supply dengan memperhatikan nilai kecukupan gizi.
Di bidang kesejahteraan sosial, bantuan diberikan kepada orang tua anak-anak tersebut. Skema bantuan berupa Cash for Work, memberikan kesempatan orang tua anak-anak tetap bekerja di rumah, seperti menjahit masker, membuat dispenser cuci tangan yang selanjutnya produk mereka didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu cash for work juga meliputi memasak untuk food supply anak-anak.
ADVERTISEMENT
Alit juga menjalin kerjasama dengan Kementerian Desa untuk mengambil peran di bidang kesejahteraan sosial ini dengan mengalokasikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada orang tua anak-anak yang masuk dalam skema. Pemberitan BLT ini berdurasi tiga bulan dengan distribusi Rp 600.000 per bulan untuk semua wilayah yang telah dilengkapi databasenya.
"Program dari Kementerian Desa ini menyasar hanya di wilayah desa. Sementara untuk wilayah kota, kerja sama terjalin dengan Keuskupan Surabaya dan Malang untuk memberikan suplai bahan pokok kepada orang tua anak-anak selama tiga bulan dengan durasi dua minggu sekali," jelas Yuli.
Di bidang pendidikan, salah satunya dengan penyediaan peralatan permainan edukatif.