IMG_20220804_162828.jpg

Cerita Diana Jalankan Start Up Jemput Sampah, Mampu Raup Rp 30 Juta Sebulan

4 Agustus 2022 16:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diana Ilyas, founder Go Forward. Foto-foto: Dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Diana Ilyas, founder Go Forward. Foto-foto: Dok.pribadi
ADVERTISEMENT
Survei Bank Dunia yang dipublikasikan pada Mei 2021 menyebutkan, Indonesia menghasilkan sampah plastik setidaknya 7,8 juta ton sampah plastik per tahun. Tetapi 4,9 juta ton di antaranya tidak dikelola dengan baik, seperti tidak dikumpulkan dengan benar, dibuang di TPS terbuka, atau bocor dari tempat pembuangan yang tidak dikelola dengan benar.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak berinisiatif membuat layanan antar jemput sampah yang sudah dipilah di rumah. Salah satunya adalah Go Forward yang digagas Diana Ilyas, alumni Universitas Brawijaya (UB). Bahkan Diana mampu meraup hingga Rp 30 juta dalam sebulan melalui layanan jemput sampah Go Forward ini.
"Kalau untuk tiap bulannya, karena ini kan juga masih baru jadi sebenarnya juga nggak setiap bulan ada income. Kalau misalnya kita kalkulasikan pas high season kemarin dapat di angka Rp 30 an juta. Karena semua lini bisnis yang kita jalankan waktu itu memang berperan. Tapi ada juga yang kita dapat Rp 1 sampai 2 juga untuk income-nya karena memang ada beberapa lini bisnis yang belum dapat klien," jelas Diana kepada Basra, Kamis (4/8).
ADVERTISEMENT
Dikatakan Diana, Go Forward memberikan layanan jemput sampah anorganik dan minyak jelantah. Untuk saat ini Go Forward, kata Diana, hanya bisa melayani warga di area Surabaya Barat, Selatan, dan Timur.
Minyak jelantah, menjadi salah satu sampah yang juga bisa dijemput Go Forward.
"Pelayanan kami masih belum bisa mencakup seluruh wilayah Surabaya. Sementara ini baru bisa di wilayah barat, selatan, dan timur. Timur nya pun hanya sampai perbatasan GM (Galaxy Mal) itu saja," tukas perempuan kelahiran tahun 1997 ini.
Sedangkan untuk tarif, Diana menghitungnya berdasarkan jarak, yakni Rp 16.000 untuk per 5 kilometer.
"Jarak dan muatannya ya, Rp 16.000 per 5 kilometer. Kalau lebih dari itu akan diberlakukan kelipatannya," imbuhnya.
Jika layanan jemput sampah diberlakukan untuk jenis sampah anorganik dan minyak jelantah, maka untuk jenis sampah organik, lanjut Diana, maka pihaknya membuka jasa pelatihan mengolah sampah organik.
ADVERTISEMENT
"Untuk pelatihannya karena kita sangat detail maka kita kenakan biaya Rp 200 ribu per orang, dengan minimal 10 orang yang join. Selain materi, ini juga include rancangan alat-alat yang digunakan," paparnya.
Diana mengaku, awal menyediakan layanan jasa jemput sampah ini tak terlepas dari keprihatinannya terhadap lingkungan.
"Jadi pas 2017 itu, kampus ada acara di pantai untuk melihat biota laut. Tapi yang banyak kita jumpai malah sampah. Dari situ awal mulanya. Sehingga setelah banyak belajar, akhirnya kita putuskan untuk bikin Go Forward ini," jelasnya.
Menurut Diana, start up jemput sampah ini cukup menjanjikan di kota besar seperti Surabaya.
"Start up ini berpotensi sekali. Kalau ada awareness masyarakat tentang lingkungan, kita sudah dapat nih meski cuma 1 persen dari total masyarakat di Surabaya. Itu sudah cukup untuk kita," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten