Cerita Sasa, Pelajar SD yang Raih Omzet Rp 50 Juta Berkat Lidah Buaya

Konten Media Partner
6 April 2021 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berkat proyek budidaya alovera Sarlita Zahra dinobatkan sebagai Putri Lingkungan Hidup 2020 tingkat SD. Foto-foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Berkat proyek budidaya alovera Sarlita Zahra dinobatkan sebagai Putri Lingkungan Hidup 2020 tingkat SD. Foto-foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Kepedulian Sarlita Zahra pada lingkungan memang layak diacungi jempol. Bahkan sejak dinobatkan sebagai Putri Lingkungan Hidup 2020 tingkat SD, siswa yang akrab disapa Sasa inipun lebih aktif dan giat dalam menjalankan proyeknya yakni budidaya tanaman lidah buaya.
ADVERTISEMENT
Maka tak heran jika selama setahun ini, Sasa telah berhasil membudidayakan sekitar 3.232 tanaman lidah buaya, dan berhasil mengembangkan satu kampung aloevera yang berlokasi di Pakis Sidorejo RT 01 RW 05 Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan, Surabaya.
Tak hanya itu saja, ia juga mengolah tanaman lidah buaya menjadi berbagai macam produk seperti hand sanitizer, pupuk cair, pestisida, magot, stik aloevera, puding, permen, jus, nata de coco aloevera, sirup, masker aloevera, Salovera (sabun aloevera), dan Satora (sabun tanah thaharoh aloevera).
Bahkan Sasa telah berhasil menjual 10.150 batang Salovera dan Satora. Di mana hasil dari penjualan sabun tersebut, ia telah memperoleh omzet sekitar Rp 50.750.000.
"Untuk harga sabunnya sendiri saya jual Rp 5 ribu saja. Dalam satu bulan ada sekitar 1000 batang sabun yang terjual," ucap remaja 12 tahun ini pada Basra, Selasa (6/4).
Sasa ketika melakukan penelitian ekstraksi aloevera untuk salep obat luka. Foto-foto: Dok. Pribadi
Ke depan, siswa yang duduk di bangku kelas V di SDN Pakis III Surabaya ini berencana akan kembaki mengembangkan olahan lidah buaya menjadi salep penyembuh luka.
ADVERTISEMENT
"Untuk salep penyembuh luka dari aloevera ini sendiri masih dalam peneilitian, di tahap uji hewan. Di mana hal tersebut tercetus setelah saya melakukan riset terkait ektrak dari lidah buaya. Ternyata, dari ektraksi lidah buaya ini terdapat salah satu kandungan yang namanya flavonoid. Dia (flavonoid) berfungsi sebagai antioksidan, meremajakan sel yang mati, anti radang dan melunturkan virus," jelas Sasa.
Dengan adanya produk tersebut, Sasa berharap apa yang ia lakukan bisa bermanfaat untuk melestarikan bumi agar hijau kembali.
Ia juga berpesan kepada para siswa di luar sana agar memanfaatkan banyak waktu dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Salah satunya yakni dengan memanam.
"Apalagi saat ini pandemi, sering di rumah. Jadi coba gunakan waktu kalian agar lebih bermanfaat. Karena dari hal kecil yang kita lakukan itu akan membawa pengaruh yang besar bagi kita dan sekitar. Tetap semangat dan jangan menyerah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, selain di Surabaya produk sabun olahan Sasa ini juga telah tembus hingga ke Timor Leste.