Chef Ken: Bisnis Kuliner dari Rumah Tumbuh Pesat Selama Pandemi

Konten Media Partner
20 November 2020 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chef Ken. Jebolan ajang Master Chef ini mengatakan bisnis kuliner dari lingkup kecil (rumah) justru punya potensi berkembang di masa pandemi. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Chef Ken. Jebolan ajang Master Chef ini mengatakan bisnis kuliner dari lingkup kecil (rumah) justru punya potensi berkembang di masa pandemi. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi COVID-19 turut mengubah pola konsumsi masyarakat, tak terkecuali dalam membeli makanan. Restoran dan kafe harus membatasi jumlah pengunjung. Ini berdampak banyaknya orang yang lebih memilih memasak di rumah.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Chef Ken, masakan rumahan menjadi tinggi peminatnya di masa pandemi seperti sekarang. Dengan demikian bisnis kuliner dari rumahan justru lebih berkembang.
"Sekarang orang masih takut, was-was untuk makan di resto. Jadi kebanyakan banyak yang pilih masakan rumahan. Nah, bisnis kuliner dari lingkup kecil (rumah) inilah yang justru punya potensi berkembang di masa pandemi," jelas pria bernama lengkap Ken Kurniawan Sutanto ini, kepada Basra, Jumat (20/11).
Di masa pandemi, lanjut Chef Ken, semua orang punya potensi untuk berbisnis kuliner dari rumah. Memasak sudah bukan lagi menjadi hal yang eksklusif. Namun bagi anak muda yang tengah menempuh pendidikan kuliner, kata Chef Ken, secara keilmuan masih memiliki keunggulan dalam hal mengolah makanan.
ADVERTISEMENT
"Keunggulan dalam mengolah makanan itulah yang harus benar-benar dimanfaatkan adik-adik yang kini sedang menempuh pendidikan dengan jurusan kuliner. Ciptakanlah menu-menu yang inovatif," jelasnya.

Bagi anak-anak muda yang ingin membuka bisnis kuliner, Chef Ken mengingatkan untuk tidak asal ikut-ikutan. Meski peluang bisnis makanan dari rumah terus tumbuh selama masa pandemi ini, namun harus dipahami dulu karakter dari bahan-bahan makanan yang diolah.
"Memasak, semua orang pasti bisa melakukannya. Yang perlu dipahami adalah karakter dari bahan-bahan makanan yang akan digunakan. Jika sudah dipahami maka mempermudah untuk menerjemahkannya dalam teknik masak apapun," paparnya lagi.
Dikatakan Chef Ken, selain masakan homy, higienitas menjadi poin penting yang menjadi pertimbangan masyarakat ketika memesan makanan secara take away.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sekaligus menjadi tantangan bagi para pelaku bisnis makanan rumahan untuk menyakinkan konsumennya bahwa makanan yang dia jual cukup higien.
"Higienitas sekarang jadi pertimbangan utama ya karena banyak yang take away. Ini bisa diwujudkan dengan kerapian dan kebersihan packaging makanannya. Kalau kelihatan bersih kan orang juga tidak ragu lagi untuk makan," simpulnya.