Cukup Rp 10 Ribu, Deteksi COVID-19 dengan i-Nose C-19

Konten Media Partner
1 Maret 2021 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba alat skrining COVID-19 i-Nose C-19 di RS Lapangan Indrapura Surabaya.
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba alat skrining COVID-19 i-Nose C-19 di RS Lapangan Indrapura Surabaya.
ADVERTISEMENT
Alat pendeteksi COVID-19 bernama i-Nose C-19 karya guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD, kini sedang berada dalam tahap uji profile di beberapa rumah sakit di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Bahkan alat pendeteksi tersebut juga telah diserahkan ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya untuk dilakukan uji coba beberapa waktu lalu.
Setelah menerima alat itu, sejumlah relawan dan tenaga kesehatan RSLI Surabaya mendapatkan pelatihan pengoperasian i-Nose C-19.
i-Nose C-19 ini bekerja dengan cara mengambil sampel dari bau keringat ketiak seseorang dan memprosesnya menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Tim i-Nose C-19 Shoffi, menjelaskan, dengan menggunakan processor mini computer, alat pendeteksi tersebut bisa diproses dengan kecerdasan buatan, dengan mengambil data langsung dari Cloud Server.
"Ke depan harapannya, alat ini (i-Nose C-19) bisa membantu masyarakat untuk melakukan pendeteksi awal atau skrining awal COVID-19 bagi masyarakat," jelas Shoffi, Minggu (28/2).
Terkait keunggulan dari i-Nose C-19, Shoffi menuturkan jika alat ini dilengkapi dengan fitur near-field communication (NFC). Dimana pengisian data cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hasil pemeriksaan dari alat ini akan keluar dalam waktu 2,5 sampai 3 menit. Nantinya, hasil skrining akan dikirim ke nomor whatsapp masing-masing pengguna. Berupa sertifikat yang dilengkapi QR Code.
"Jadi memang data ini kami ambil dari orang yang pernah melakukan PCR, kami ambil datanya lalu dipelajari. Alat ini bukan pengganti PCR tapi skrining awal. Untuk tingkat keakuratannya juga mencapai 90 persen," tambahnya.
Nantinya, untuk melakukan skrining dengan i-Nose C-19 biaya yang dikenakan sebesar Rp 10 Ribu. Sejauh ini, beberapa rumah sakit seperti RSI Ahmad Yani dan RSI Jemursari masih melakukan tahapan uji coba, uji profil dan uji diagnostik.
Sementara itu, Radian Jadid, Ketua Relawan Program Pendampingan Keluarga Pasien COVID-19 mengapresiasi dukungan dari perguruan tinggi yang terus menciptakan inovasi untuk menangani pandemi.
ADVERTISEMENT
"Kami dukung penuh riset dan pengembangannya. Produk karya bangsa ini akan sangat memungkinkan diaplikasikan ke publik apabila uji klinisnya sudah clear. Kami akan berupaya memahami pengoperasi alat tersebut," pungkasnya.