Dirjen Kemendikbud soal Bayar SPP Pakai GoPay: Mendukung Inovasi Anak Muda

Konten Media Partner
21 Februari 2020 14:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam saat ditemui di Surabaya (21/2). Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam saat ditemui di Surabaya (21/2). Foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, jika guyonan warganet di media sosial terkait pembayaran Sumbangan Pembinaan Sekolah (SPP) bisa dibayarkan melalui GoBills (salah satu fitur Gojek) kini jadi kenyataan.
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim bahkan sudah memenuhi undangan rapat kerja bersama Komisi X di Gedung DPR, Senayan, pada Kamis (20/2) terkait hal tersebut.
Mantan CEO Gojek itu menuturkan, Kemendikbud tak pernah membuat suatu kebijakan untuk mengatur metode pembayaran yang diberlakukan sekolah. Bahkan, pihaknya menyerahkan kepada sekolah untuk memilih metode pembayaran.
"Tidak ada kebijakan Kemendikbud sama sekali mengenai metode pembayaran. Sekolah itu bebas memilih mau dia bank apa, mau dia dompet digital apa," tuturnya.
Pada 17 Februari lalu Gojek secara resmi merilis layanan bayar SPP dan biaya pendidikan lain melalui GoBills.
Kehadiran layanan yang niatnya dapat memudahkan orang tua murid itu ternyata menimbulkan kontroversi tersendiri. Beberapa pihak berasumsi ada peran Nadiem dalam peluncuran fitur tersebut.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam menegaskan, jika hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kebijakan Kemendikbud.
"Kemarin Mas Menteri (Nadiem) di waktu sidang Komisi X menyampaikan dengan sangat tegas bahwa beliau sangat menghargai dan mengutamakan integritas. Jadi tidak ada conflict of interest di dalam inovasi-inovasi itu. Apalagi memanfaatkan jabatan beliau sebagai menteri itu tidak benar," tegas Nizam ketika ditemui Basra usai mengisi seminar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Jumat (21/2).
Nizam menjelaskan, jika saat ini perkembangan teknologi bisa diterapkan dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan. Oleh sebab itu, pihaknya mendukung penuh akan adanya fasilitas-fasilitas yang dapat membantu orang tua melakukan pembayaran sekolah.
ADVERTISEMENT
"Kami mendukung dan mengapresiasi segala inovasi yang diciptakan anak muda kita. Mas Menteri selalu mengistilahkan agar kita bergotong royong. Karena pendidikan tidak hanya urusan Kemendikbud saja, tetapi urusan kita semua. Karena kita berkepentingan untuk mendidik dan menjadikan pendidikan lebih baik," jelasnya.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait sistem pembayaran SPP dengan GoPay, pihaknya mengatakan jika hal tersebut bukan kebijakan Kemendikbud. Melainkan kebijakan dari masing-masing sekolah.
"Yang penting mudah diakses, siswa terlayani, dan orang tua terbantu dengan beragam fasilitas yang ada. Karena itu yang terpenting," tutupnya.