Dispendik Surabaya Bagikan Tips Untuk Cegah Ortu Stres

Konten Media Partner
10 September 2020 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orang tua mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan belajar sang buah hati ketika proses belajar dari rumah (BDR) di masa pandemi saat ini.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, banyak orang tua yang merasa kesulitan mendampingi anak-anaknya ketika belajar di rumah, karena tidak terbiasa mengajar.
Untuk itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya membagikan tips pola pengasuhan positif kepada anak selama proses BDR berlangsung.
Thussy Apriliyandari Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian, dan Olaraga Pendidikan Dispendik Surabaya mengatakan, trias pendidikan terdiri dari keluarga, sosial dan sekolah.
Dimana, selama pandemi saat ini orang tua harus berperan aktif dalam proses belajar anak.
"Pola pengasuhan yang positif pada anak-anak kami berikan kepada orang tua agar tidak stres. Karena para orang tua ini kan sebelumnya tidak mengajar. Nah saat pandemi sekarang mereka (orang tua) menggantikan peran sekolah selama di rumah," ucap Thussy, Kamis (10/9).
ADVERTISEMENT
Bahkan selama belajar di rumah pihakya meminta kepada guru dan orang tua agar mengoptimalkan segala bentuk kegiatan anak-anak sebagai sarana belajar dan bermain.
Salah satunya yakni mengajarkan anak untuk mandi sendiri. Diketahui kegiatan tersebut dapat melatih sensor motorik dan sensorik anak-anak.
"Atau bisa juga orang tua mengenalkan benda-benda yang ada di dalam rumah. Misal tempat sepatu bentuknya kubus, botol bentuknya lingkaran," tuturnya.
Tak hanya itu, pola asuh positif dengan mengedepankan penghargaan, pemenuhan dan perlindungan hak anak, juga mengedepankan kepentingan terbaik anak sangat diperlukan dalam proses belajar anak.
Misalnya memberikan contoh teladan kepada anak, menjaga keharmonisan rumah tangga, menanamkan nilai moral dan agama pada kehidupan sehari-hari, hingga memberikan kasih sayang.
ADVERTISEMENT
"Anak tidak boleh bermain gawai, orang tua juga harus mencontohkan tidak bermain gawai di depan anaknya. Contoh-contoh seperti itu perlu dilakukan oleh para orang tua. Terus orang tua juga harus bisa memberikan lingkungan yang nyaman untuk anak, seperti menjaga keharmonisan rumah," jelasnya.
Dengan adanya pola asuh tersebut diharapkan dapat meningkatkan interaksi antara orang tua dan anak, hingga mencegah anak-anak melakukan perilaku yang menyimpang.