Konten Media Partner

Dosen ITS Kembangkan Alat Monitoring Jantung Jarak Jauh

22 Januari 2022 10:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Metodologi sistem ECG 12 Lead secara keseluruhan.
zoom-in-whitePerbesar
Metodologi sistem ECG 12 Lead secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menciptakan sebuah inovasi berupa alat monitoring jantung Electrocardiogram (ECG), dengan 12 sadapan atau ECG 12 lead yang dapat digunakan oleh pasien secara mandiri dan dipantau oleh dokter melalui data berbasis Cloud.
ADVERTISEMENT
ECG merupakan alat yang digunakan untuk memantau kondisi jantung melalui pengukuran aktivitas kelistrikan atau impuls denyut jantung.
Salah satu anggota tim peniliti Dion Hayu Fandiantoro ST MEng mengatakan, ECG 12 lead memiliki efektivitas paling tinggi dari tipe ECG lainnya karena mampu menunjukkan kondisi jantung dari 12 perspektif secara horizontal dan vertikal pada waktu bersamaan.
“Karena harganya yang mahal, rumah sakit kecil umumnya menggunakan ECG 1 lead yang hanya mampu melihat kondisi jantung dari satu perspektif saja,” ucapnya, Sabtu (22/1).
Dion menuturkan, selain mengembangkan ECG 12 lead dengan harga yang lebih eknomis, tim ITS juga berfokus pada portabilitas alat. Dimama alat dapat digunakan secara mandiri oleh pasien dan dapat dipantau dari jarak jauh oleh dokter yang bertugas.
ADVERTISEMENT
“Hasil data perekaman jantung yang tersimpan di Cloud mampu mengurangi penggunaan kertas,” tutur Dosen Teknik Komputer ITS ini.
Penggunaan ECG 12 Lead pada pasien jantung.
Dion menjelaskan bahwa pasien hanya perlu menempelkan elektroda alat pada bagian dada di titik yang ditentukan. Elektroda ini berfungsi untuk menyadap impuls jantung dan sinyal tersebut akan diterima oleh sensor alat.
“Sinyal kelistrikan jantung akan diproses secara real time oleh perangkat ECG 12 lead dengan bantuan algoritma yang dibentuk tim ITS,” jelasnya.
Nantinya, hasil data perekaman impuls jantung yang diolah perangkat ECG 12 lead berupa grafik sinyal dari 12 sadapan, kemudian akan tersimpan secara lokal dan ditampilkan pada layar LCD perangkat.
Tak hanya itu, hasil perekaman juga tersimpan di Cloud untuk ditampilkan pada website. “Melalui website tersebut, tim dokter dapat memantau hasil perekaman jantung pasien yang dilakukan secara mandiri untuk menentukan diagnosis keadaan jantung pasien,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dion menambahkan, sebelum melakukan perekaman, pasien diharapkan mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui website yang telah disediakan. Setelah pengguna berhasil masuk dengan akun pribadi, pasien memilih menu mulai rekam pada halaman utama.
Pada halaman perekaman, pasien perlu memasukkan nama, nomor identitas, dan lama waktu perekaman. Selanjutnya simpan data dan mulai merekam. “Perekaman akan dilakukan sesuai dengan durasi waktu yang diisikan pada webiste,” tambahnya.
Ke depan, Dion dan tim berharap, alat ini dapat segera diuji klinis agar dapat dikomersialisasikan ke masyarakat luas. “Inovasi ini diharapkan mampu membantu penanganan penyakit jatung dan menyelematkan banyak jiwa,” pungkasnya.