Elvira, Lulusan UB Malang yang Magang Setahun di Old Westbury Garden, New York

Konten Media Partner
24 Agustus 2021 6:27 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elvira Siska Erawati baru menyelesaikan magang profesionalnya di Old Westbury Garden, New York, Amerika Serikat selama satu tahun.
zoom-in-whitePerbesar
Elvira Siska Erawati baru menyelesaikan magang profesionalnya di Old Westbury Garden, New York, Amerika Serikat selama satu tahun.
ADVERTISEMENT
Lulusan sarjana dari Indonesia terbukti bisa bersaing di luar negeri. Contohnya ada Elvira Siska Erawati, Sarjana Agroekoteknologi dari Universitas Brawijaya Malang yang baru menyelesaikan program magang di Old Westbury Garden New York, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Selama setahun, Elvira berada di New York untuk mengikuti program magang internasional dari College of Food, Agricultural, and Environmental Sciences, The Ohio State University.
Bagaimana ceritanya?
Untuk bisa meraih kesempatan magang di Amerika Serikat selama bulan Juli 2020 sampai Agustus 2021, Elvira mengaku menjalani persiapan selama setahun sebelumnya.
"Jadi program magang ini memang terbuka untuk lulusan S1 pertanian dari seluruh dunia. Kita bisa mendaftarkan diri ke The Ohio Program atau TOP (kalau di Indonesia TOP Agrindo) dan menyertakan motivation letter, surat rekomendasi, nilai TOEFL, termasuk SIM A. Karena selama magang di Amerika, kita akan diberi fasilitas mobil kantor untuk berpergian kemana-mana," kata Elvira pada Basra (23/8).
Old Westbury Garden New York adalah salah satu tempat wisata ternama di New York yang menempati lahan seluas 200 hektar.
Saat dinyatakan lolos tahap seleksi administrasi dan wawancara oleh TOP Agrindo, maka Elvira harus menjalani program magang profesional selama 60 hari di salah satu perusahaan yang menjadi partner TOP Agrindo seperti Green Mountain Naturals di Megamendung Bogor, Bunga Melati Nursery di Batu, Malang, atau Kebun Anggrek Simanis Orchid, di Lawang, Malang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Ketiga perusahaan tersebut, menurut Elvira, punya karakteristik yang berbeda. Di Green Mountain Naturals misalnya, perusahaan milik Tony Mengucci ini mengambil spesialisasi di sayur-sayuran asal Amerika seperti lettuce, kale, tomat, labu kuning, zucchini, dan masih banyak lagi. Peserta magang yang nantinya tertarik belajar tentang aneka macam sayur-sayuran Amerika, bisa mengambil program magang di tempat ini.
Lalu ada Kebun Anggrek Simanis Orchid yang menjadi salah satu pembibitan anggrek terbesar di Indonesia. Pemilik dari Kebun Anggrek Simanis Orchid ini adalah Harto Kolopaking, salah satu alumni dari The Ohio State University. Di tempat ini, peserta magang bisa belajar tentang produksi tanaman hias khususnya anggrek di Rumah Kaca bertaraf internasional.
Elvira mengikuti program magang internasional dari College of Food, Agricultural, and Environmental Sciences, The Ohio State University.
Dan ada juga Bunga Melati Nursery yang fokus dengan pembibitan dan budidaya tanaman hias, desain, dan konstruksinya. Bunga Melati Nursery adalah milik Lily Indayani yang juga salah satu alumni TOP Indonesia. Lily akan mengajari kandidat tentang cara bekerja, beradaptasi, dan pengetahuan apapun tentang magang di luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Karena saya tertarik soal tanaman hias, saya pilih magang di Bunga Melati Nursery selama 60 hari. Di sana selain belajar tentang pembibitan tanaman, dan jenis-jenis tanaman hias, saya juga dilatih cara kerja, disiplin, dan mental bekerja di Amerika. Program magang ini juga dinilai, jadi kita bisa dinyatakan lolos kualifikasi atau enggak," kata gadis asal Surabaya ini.
Apabila dinyatakan lolos, maka terbit surat rekomendasi untuk mendaftarkan diri ke website The OHIO Program.
"Kalau berhasil sampai tahap wawancara, pihak kampus The Ohio State University akan tanya kita minat di pertanian yang bagaimana. Karena saya minat di tanaman hias, jadi dipilihkan di Old Westbury Garden New York. Kalau saya setuju, maka tahap berikutnya adalah wawancara dengan pihak Old Westbury Garden. Kalau sudah dinyatakan lolos, baru bikin visa dan wawancara untuk visa. Bisa dibilang proses mulai mendaftar, magang di Indonesia, sampai menunggu pengumuman lolos tahap demi tahap itu prosesnya selama satu tahun," jelas perempuan berusia 24 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai sarjana Agroekoteknologi yang magang di Old Westbury Garden, Elvira menggunakan ilmu yang dia pelajari tentang aktivitas pembibitan, konstruksi tanah untuk budidaya tanaman hias, serta sistem hama dan penyakit.
"Saya belajar tentang proses tanam tanaman di negara empat musim, yang perlakuan sangat berbeda. Jadi pengelola di sana (Old Westbury Garden), mereka sudah punya timeplan untuk setahun mereka mau menanam apa. Misal tanaman yang akan dipajang bulan April, sudah harus ditanam mulai Desember sebelumnya. Saya juga belajar sistem pengairannya, belajar merawat pohon-pohon besar yang jadi tanaman koleksi, dan menjalani aktivitas di green house mulai pembibitan dari bentuk biji, lalu tumbuh 5 cm, tumbuh lagi 10 cm, dan bagaimana memindahkan tanaman dari pot karena karakteristiknya berbeda-beda," kata Elvira.
ADVERTISEMENT
Old Westbury Garden New York adalah salah satu tempat bersejarah yang berisi lahan lanskap, hutan, kolam, danau, dan mansion bergaya Charles II yang dibangun tahun 1906 oleh George A. Crawley. Old Westbury Garden memiliki luas sekitar 200 hektar dan jadi tempat wisata ternama di New York.
"Jadi selain belajar ilmu pertanian, saya juga belajar berkomunikasi karena harus menjadi tour guide bila ada pengunjung," kata Elvira.
Selama magang di Old Westbury Garden, Elvira mendapat fasilitas berupa asrama, mobil kantor, laundry, dan tentunya uang saku. "Rata-rata dapat uang sakunya sesuai UMR di sana. Tiap perusahaan beda-beda tergantung kita di negara bagian mana. Kalau saya dapat 10 US Dollar sampai 13 US Dollar per jam. Lama kerjanya 8 jam, 5 hari kerja," kata Elvira.
Elvira mengaku senang menjalani program magang di TOP karena bisa bertemu dengan teman-teman dari banyak negara. "Di asrama aku tinggal sama teman dari Texas, Peru, Argentina, Afrika, dan masih banyak lainnya. Jadi kita benar-benar seperti peserta student exchange yang tinggal bersama selama setahun," kata Elvira.
ADVERTISEMENT
Soal budaya kerja, Elvira mengaku sistem dan jam kerja di Amerika sangat tepat waktu. Baik waktu mulai bekerja sampai mengakhiri, semua ontime. "Mereka selalu memberikan apresiasi. Bahkan saat aku dapat tugas yang menurut aku gampang, mereka selalu bilang thank you, dan kata-kata positif yang bikin semangat banget. Dan satu lagi, mereka kerjanya sangat cekatan dan efisien. Setiap pekerjaan diselesaikan satu per satu baru dapat tugas yang lain," tutup Elvira.