Eyang Soendari, Hingga Usia 90 Tahun Jadikan Kebaya Sebagai Pakaian Sehari-hari

Konten Media Partner
2 Oktober 2020 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eyang Soendari bersama putri ketujuhnya, Pinky Saptandari yang tak lain adalah  mantan staf ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA).Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Eyang Soendari bersama putri ketujuhnya, Pinky Saptandari yang tak lain adalah mantan staf ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA).Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Usia Eyang Soendari memang tak lagi muda. Namun kecintaannya pada busana tradisional tak pernah pudar. Hingga berusia 90 tahun, eyang bernama lengkap Siti Soendari Jonosoepoetro masih tetap berkebaya sebagai pakaian sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan berkebaya ini tak terlepas dari profesi penari tradisional Jawa yang sempat digelutinya saat usia muda.
Di usia 90 tahun, ingatan nenek dari 31 cucu dan 33 cicit ini bahkan masih tajam untuk mengisi halaman demi halaman teka teki silang (TTS). Menurut eyang, TTS membuat pikirannya awet muda.
Hari ini Jumat 2 Oktober menjadi momen yang membahagiakan bagi eyang Soendari. Eyang dari 12 putra putri, 31 cucu, 33 cicit, dan 1 canggah ini genap berusia 90 tahun. Istimewanya lagi, hari ulang tahun eyang Soendari juga bersamaan dengan perayaan ulang tahun salah satu cucu dan cicitnya.
Tak cuma itu saja, angka 90 menjadi istimewa bagi eyang Soendari. Pasalnya, jika ditotal dari mulai putra putri, menantu, cucu, cicit, hingga canggah dari eyang Soendari berjumlah 90.
ADVERTISEMENT
"Semua karena Gusti Allah, ibu bisa mencapai usia 90 tahun dengan kondisi yang masih sehat walafiat," ujar Pinky Saptandari, mantan staf ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), sekaligus putri ketujuh dari eyang Soendari, kepada Basra, Jumat (2/10).
Dikatakan Pinky, hingga usia 90 tahun eyang Soendari tak pernah mengeluh perihal kesehatan. Bahkan eyang Soendari tak pernah sampai menjalani rawat inap di rumah sakit.
Hebatnya lagi, eyang Soendari ternyata cukup piawai berbahasa asing. Bahasa Belanda, bahasa Jerman, hingga bahasa Inggris dikuasainya dengan baik.
Lahir di tahun 1930an dengan latar adanya bangsa kolonial di Indonesia menjadikan eyang Soendari fasih ketiga bahasa asing tersebut.
"Hanya pendengaran ibu yang sudah berkurang, kemudian gigi juga sudah tanggal karena memang faktor usia. Untuk kesehatan, secara keseluruhan ibu tidak mengalami masalah," tukas Pinky.
Eyang Soendari saat mengisi teka teki silang (TTS). 
Perihal hobi mengisi TTS, lanjut Pinky, kerap membuat eyang Soendari lupa akan waktu makan. Eyang Soendari bisa menghabiskan waktu berjam-jam ketika sudah asyik berkutat dengan TTS. Hingga Pinky maupun saudara lainnya terpaksa membatasi eyang Soendari ketika sudah mengisi TTS.
ADVERTISEMENT
Eyang Soendari sendiri mengakui, mengisi TTS selain bisa membunuh rasa bosan juga bisa mengasah otak. Tak heran jika di usia menginjak 90 tahun, eyang Soendari masih memiliki daya ingat yang tajam.
"Ngisi TTS itu bisa bikin hati senang, pengetahuan juga bertambah. Saya juga suka baca buku untuk nambah pengetahuan," tegas eyang Soendari.
Sementara itu, selain mengisi TTS, resep awet muda eyang Soendari adalah selalu berpikiran positif. Dengan selalu berpikir positif akan memberikan energi baik bagi tubuh.
"Kita harus selalu berpikiran positif dan berbagi dengan sesama. Ini yang selalu saya tekankan ke anak-anak," tukas eyang Soendari.
Tak ingin segala hal positif yang dimilikinya menguap begitu saja, eyang Soendari telah membukukan pitutur-pituturnya. Dalam sebuah buku kecil, pitutur-pitutur itu lantas dibagikan kepada anak, menantu, cucu, cicit, hingga canggahnya.
ADVERTISEMENT
Di usianya yang sudah menginjak 90 tahun ini, eyang Soendari berharap masih diberikan kesehatan agar masih memiliki waktu berkumpul bersama keluarga yang dicintainya.