Guru WFH, Dispendik Surabaya Terus Kaji Pembelajaran Tatap Muka

Konten Media Partner
19 Agustus 2020 10:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dispendik Surabaya Supomo. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dispendik Surabaya Supomo. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah mengeluarkan surat edaran (SE) dengan nomor 800/7311/436.8.3/2020, guna merespon surat permohonan Work From Home (WFH) yang diajukan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Surabaya beberapa waktu yang lalu.
ADVERTISEMENT
Surat edaran yang dibuat pada 15 Agustus 2020 tersebut berisi tiga poin penting yang ditujukan kepada seluruh sekolah tingkat SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Surabaya untuk melaksanakan tugas kedinasan di rumah.
Selain itu, dalam surat tersebut juga mengimbau pihak sekolah agar tidak mengadakan kegiatan di sekolah, dan mengatur jadwal piket pegawai selama masa pelaksanaan tugas kedinasan di rumah.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan surat edaran itu dikeluarkan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Kita memakai treatment tersebut (WFH) untuk mengendalikan COVID-19. Karena kita harus berani melawan COVID-19, caranya dengan kita memahami pola penyebaran COVID-19. Nah setelah WFH, kita lakukan analisa efek dari WFH itu bagaimana," kata Supomo ketika ditemui Basra usai menghadiri peresmian gedung SMPN 61 Surabaya, Selasa (18/8).
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Meski para guru WFH, pihaknya terus melakukan kajian untuk pembelajaran tatap muka di era new normal bagi para siswa.
ADVERTISEMENT
"Meskipun WFH tetap kita lakukan kajian, kajian on progres. Kesiapan protokol kesehatannya bagaimana, guru yang punya komorbid, sedang hamil juga kita data. Terus jam pelajaran, jumlah pelajaran juga sedang kita kaji," tuturnya.
Tak hanya itu saja, Supomo juga menjelaskan, jika pihaknya akan melakukan tes swab kepada para guru, petugas keamanan dan kebersihan sekolah, serta para siswa sebelum kembali ke sekolah.
"Kita pastikan semua yang hadir di sekolah dalam kondisi sehat, tidak ada satu pun yang positif. Bahkan ketika kita akan buka, kita lakukan swab kepada siswa, guru, para petugas sekolah. Nanti kalau ada yang positif tidak kita perbolehkan masuk," jelasnya.
Ketika ditanya lebih lanjut, kapan WFH berakhir dan sekolah akan dibuka, Supomo belum dapat memastikan.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kita belum bisa mengetahui karena kondisi situasional di Surabaya masih fluktuatif. Jadi kita belum bisa memastikan. Sama halnya seperti umur tidak ada yang tau. Nanti akan ada pemberitahuan lebih lanjut, karena kita mengutamakan keselamatan, tidak ngawur," tutupnya.
Sebelumnya, pada Selasa (18/8) Pemkot Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya melakukan tes swab kepada ratusan guru dan tenaga kependidikan (tendik) tingkat sekolah dasar negeri (SDN) se-Kecamatan Tambaksari.
Tes tersebut dilakukan untuk memastikan para guru dan tendik bebas dari virus corona.