Hafal 30 Juz Al-quran, Mahasiswa Unair Jadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab

Konten Media Partner
11 Januari 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Musyaddad, alumni Bahasa dan Sastra Inggris (Sasing), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair.
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Musyaddad, alumni Bahasa dan Sastra Inggris (Sasing), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair.
ADVERTISEMENT
Ahmad Musyaddad, alumni Bahasa dan Sastra Inggris (Sasing), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Airlangga (Unair), berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan terpilih menjadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab (UAE).
ADVERTISEMENT
Seleksi menjadi imam diselenggarakan secara resmi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) pada bulan Mei tahun 2023 silam. Program ini merupakan bentuk kerja sama antara Indonesia dengan UEA untuk mencari pemuda Indonesia yang memiliki kemampuan menjadi imam salat rawatib di salah satu masjid di UAE.
Musyaddad berhasil mengalahkan 518 peserta dan menjadi salah satu dari 44 pemuda terpilih yang akan diberangkatkan ke UAE bulan ini.
Musyaddad menyampaikan bahwa ia akan mulai bertugas pada Jumat (26/1) mendatang dan menjadi imam di Masjid Emirate Ras Al-Khaimah, UAE.
“Sebenarnya saya pun tidak menyangka, karena ini pengalaman pertama saya mengikuti seleksi tersebut dengan rata-rata pesertanya sudah berumur 25 tahun ke atas dan sudah pernah mengikuti event serupa di tahun sebelumnya. Jadi niatnya hanya menambah pengalaman saja, tapi Alhamdulillah Allah menakdirkan untuk lolos,” tuturnya, dalam keterangan tertulis seperti dikutip Basra, Kamis (11/1).
ADVERTISEMENT
Tentu bukan hal yang mudah bagi Musyaddad untuk sampai ke tahap ini, pasalnya ia harus melewati beberapa tahapan seleksi seperti hafalan Al- 30 Juz, yang mana para peserta diberikan dua butir soal sambung ayat. Kemudian para peserta juga diuji kemampuan bahasa arabnya disertai dengan tes pengetahuan fiqh dan khotbah dalam bahasa arab.
Musyaddad mengaku bahwa ia mulai menghafal Al-Quran sejak duduk di bangku SD. Kemudian, ia berhasil menuntaskan hafalannya sebanyak 30 Juz ketika ia mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng, Jombang.
Tercatat Musyaddad pernah memperoleh beberapa penghargaan, seperti berhasil meraih juara dalam lomba MTQ di tingkat regional Jawa Timur, di antaranya juara tiga hifdzil quran dan tafsir bahasa inggris di Jawa Timur tahun 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Sejak menjadi mahasiswa, Musyaddad turut aktif berkecimpung dalam UKM Tahfidzul Quran Unair (UKM-TQ) dan pernah menjabat sebagai ketua UKM-TQ pada tahun 2022. Tak sampai di situ, ia juga beberapa kali berkesempatan menjadi imam di masjid Ulul Azmi Kampus C Unair.
“Di kampus juga saya besar dan tumbuh bersama teman dan lingkungan yang mendukung di UKM Tahfidzul Quran Unair (UKM-TQ) sejak maba. Kemudian menjadi ketua di UKM-TQ tahun 2022, dan tuntas di sana. Di samping itu, saya sesekali belajar menjadi imam di masjid Ulul Azmi kampus C Unair atas perintah ustaz di sana. Pengalaman tersebutlah yang mendukung saya mendaftar sampai menyelesaikan semua tes yang diberikan,” tutur alumni Unair itu.
Walaupun sempat terkendala bahasa arab, Musyaddad tetap berhasil melalui berbagai tahapan seleksi dengan baik berkat pengalamannya. Selain itu, ia juga telah mempelajari beberapa materi uji untuk menjadi imam di UAE semasa mengenyam pendidikan di pesantren.
ADVERTISEMENT
Musyaddad berharap pencapaian ini dapat menjadi gerbang awal yang baik untuk menjalani kehidupannya di masa mendatang.
“Harapan saya secara pribadi semoga program ini menjadi awal yang baik untuk pengalaman-pengalaman baru yang akan saya jalani di masa depan. Semoga semakin banyak juga yang tertarik dan bisa ikut ke UEA untuk mengamalkan ilmu di sana,” pungkasnya.