Hanya 10 Persen Penyintas COVID-19 yang Layak Donorkan Plasma Konvalesen

Konten Media Partner
7 Januari 2021 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan akan plasma darah konvalesen yang semakin meningkat, memicu jajaran direksi Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya dan berbagai elemen peduli COVID-19 menginiasi gerakan untuk mendorong para penyintas COVID-19 khususnya di Jatim agar mau melakukan donor Plasma Konvalesen.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala RSLI, Kol. (CKM) dr. Krisna Murti menjelaskan, saat ini kebutuhan plasma cukup tinggi karena semakin melonjaknya angka kasus COVID-19 di semua daerah.
Sayangnya, tidak semua pasien COVID-19 yang sembuh plasma darahnya memiliki plasma konvalesen yang layak didonorkan.
"Plasma tersebut juga tidak selamanya berada di tubuh para penyintas COVID-19. Biasanya, setelah tiga bulan pasca kesembuhan, plasma konvalesen akan hilang dari tubuh penyintas. Tapi para penyintas COVID-19 masih bisa donor untuk plasma yang non konvalesen," jelasnya, Kamis (7/1).
Ia juga mengungkapkan, di Surabaya antrian terkait kebutuhan akan plasma konvalesen dalam sehari bisa mencapai lebih dari 70 permintaan. Sedangkan PMI Surabaya hanya memiliki 5 mesin pengolah dengan kapasitas per mesin 10 kantong sehari.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait kendala dari sisi pendonor, banyak yang tidak lolos screening dan pemeriksaan awal. Hal itu karena antibodi COVID-19 (IgG) yang terkandung dalam darah para penyintas ada yang cepat hilang.
"Karena yang dibutuhkan adalah antibody COVID-19. Hanya sekitar 10% penyintas COVID-19 yang layak menjadi pedonor plasma konvalesen. Biasanya pendonor plasma darah konvalesen bisa saja hanya sekali menjadi pendonor, atau 3-6 kali, mengingat periode donor plasma adalah 14 hari," tuturnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga membentuk Komunitas Pedonor Plasma Konvalesen (KPPK) untuk dapat memberikan kontribusi dan empowerment dalam konteks plasma darah konvalesen.
"KPPK menjadi media komunikasi, edukasi dan mobilisasi penyintas COVID-19 untuk berkenan berbelaskasih dengan menyumbangkan darah/plasma konvalesennya. Serta menjadi solusi cepat untuk menjawab kebutuhan plasma konvalesen yang sangat dibutuhkan pasien COVID-19 serta mendukung kebutuhan pemenuhan gizi penyintas yang akan menjadi pedonor," pungkasnya.
ADVERTISEMENT