Hasil Penyekatan di Suramadu, 25 Orang Diduga Positif COVID-19 Varian Baru

Konten Media Partner
8 Juni 2021 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyekatan dan rapid antigen terhadap pengendara yang melintasi Jembatan Suramadu dilakukan selama 12 hari. Foto: Dok. Basra
zoom-in-whitePerbesar
Penyekatan dan rapid antigen terhadap pengendara yang melintasi Jembatan Suramadu dilakukan selama 12 hari. Foto: Dok. Basra
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah ada sekitar 30 orang positif COVID-19 dari hasil penyekatan di Suramadu yang tengah dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya. Dari data tersebut, 25 orang di antaranya diduga terpapar varian baru COVID-19.
ADVERTISEMENT
Penanggungjawab RSLI Surabaya Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Nalendra Djaya Iswara mengatakan, dugaan ini merujuk pada hasil CT Value dari 25 pasien yang berada di bawah angka 25.
"Pasien kita dari Bangkalan sudah 30 orang. Yang 25 CT value-nya di bawah 25, yang lima orang di bawah 32," kata dr. Nalendra, Selasa (8/6).
Selain itu, dugaan adanya varian tersebut karena adanya PMI yang hasil tes swab-nya negatif langsung pulang ke Bangkalan tanpa karantina terlebih dahulu.
"Dugaan kita ke arah situ, karena penyebarannya begitu cepat dan sangat berisiko sekali," tambahnya.
Untuk memastikan jenis mutasi virus tersebut, pihaknya akan mengirim sampel virus ke Laboratorium ITD dan ke Balitbangkes Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Yang kita periksakan ada 25 orang. Hasilnya sekitar 2 minggu, tetapi kita minta atensinya untuk kita bisa sampaikan bagaimana langkah selanjutnya untuk penanganan di Bangkalan," ucapnya.
Sebelumnya, pihaknya juga telah mengirimkan sekitar 48 Sampel dari PMI dan baru dikirimkan hasil berupa 5 specimen dengan hasil negatif (tidak ada varian baru).
Bahkan hari ini, pihaknya juga akan kembali menerima sekitar 120 pasien dengan hasil PCR positif dari hasil penyekatan di Suramadu
"Saat ini masih proses administrasi. Nanti bertahap. Untuk penanganannya juga kami samakan seperti menangani PMI," pungkasnya.