Hati-hati, Anak Cacingan Bisa Berujung Anemia

Konten Media Partner
26 September 2020 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Cacingan merupakan salah satu penyakit yang sering diderita oleh anak-anak. Bahkan, anak yang cacingan juga rentan terkena anemia.
ADVERTISEMENT
Yakni kondisi dimana jumlah sel darah merah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan darah dalam mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Dr. M. Atoillah Isfandiari, dr., M.Kes, mengatakan anak yang menderita anemia biasanya kurang konsentrasi, gampang ngantuk, lemas, hingga rusaknya beberapa jaringa organ tubuh tubuh seperti ginjal dan paru-paru.
Ato menjelaskan, anak terkena anemia ini disebabkan karena tiga hal. Diantaranya anemia karena asupan gizi yang kurang, penyakit infeksi kronis seperti cacingan, dan terakhir karena penyakit genetik.
"Ciri-ciri anak penderita anemia ini bisa ditandai dengan 3L (lemah, letih, lesu). Misal anak gampang lemas kalau main, terus gampang ngantuk, susah konsentrasi untuk belajar, lalu prestasinya juga kurang optimal," jelas Dosen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, Sabtu (26/9).
ADVERTISEMENT
Guna mengatasi hal itu, Ato mengimbau kepada para orang tua agar memenuhi kebutuhan nutrisi anak, dengan memberikan makanan yang mengandung klorofil atau sayur hijau.
"Apalagi kondisi pandemi seperti sekarang, kandungan nutrisi pada anak harus benar-benar dijaga. Orang tua perlu memenuhi kandungan zat besi pada anak. Lalu ajarkan anak pola hidup bersih dan sehat agar tidak cacingan," kata Ato.
Terakhir untuk mencegah anak menderita anemia karena penyakit genetik, Ato berpesan kepada para orang tua atau pasangan yang akan menikah untuk melakukan screening pra nikah.
"Karena kalau genetik, mencegahnya harus sejak awal. Orang sebelum menikah harus memastikan kalau keduanya tidak menderita anemia turunan. Karena jika salah satu ada yang menderita juga bisa menyebabkan anak anemia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT